SATELITNEWS.ID, SERPONG—Masa Pandemi Covid-19 rupanya tidak terlalu berpengaruh bagi para pasangan selingkuh serta pekerja seks komersil (PSK) untuk bertemu dan menyalurkan hasrat seksualnya. Terbukti, sebanyak 32 orang pasangan mesum dan PSK online terjaring operasi penyakit masyarakat (Pekat) di sejumlah tempat.
Mereka digerebek di empat hotel berbeda di kawasan BSD, Rawa Buntu Kecamatan Serpong. Razia ini melibatkan puluhan aparat penegak hukum. Dalam razia yang digelar Jum’at (26/3/2021) malam hingga Sabtu (27/3/2021) pagi itu, petugas menyasar empat hotel di Perumahan Anggrek Loka dan satu hotel di Jalan Rawa Buntu Utara. Setelah sampai di hotel yang dituju, aparat langsung bergerak menyisir satu per satu kamar dengan cara mengetuknya. Setelah pintu dibuka, penghuni kamar diperiksa identitasnya dan ditanyakan tujuan menginap. Beberapa pasangan mesum bahkan kedapatan sedang dalam kondisi telanjang. “Saya pakai baju dulu, Pak,” teriak salah seorang wanita di salah satu kamar.
Pasangan bukan suami istri yang kepergok berduaan di dalam kamar hotel, langsung diangkut ke mobil Dalmas Satpol PP. Mereka dipakaikan rompi oranye tanda dalam penyelidikan.
Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Tangsel, Sapta Mulyana, menjelaskan target razia kali ini menyasar penginapan yang diindikasikan terjadi praktik prostitusi.
Sebelum dilakukan razia, pihaknya terlebih dahulu memonitor tempat-tempat penginapan tersebut, kemudian dilakukan lakukan penggrebekan. Alhasil, petugas gabungan ini menemukan dari empat titik sebanyak 16 pasang yang terjaring. “Berikutnya kita bawa ke Satpol PP untuk dimintai keterangan,” tambahnya.
Dari puluhan pasangan yang diamankan, PSK yang ikut terjaring diketahuib menjajakan dirinya menggunakan aplikasi MiChat. “Melalui MiChat yang bisa kita buktikan, kita cek ternyata ada perlakuan semacam itu,” pungkas Sapta.
Dari 21 wanita dan 11 pria yang digerebek dari kos-kosan di BSD, ada yang open BO. Selain itu, sebagian dari mereka ada yang merupakan pasangan selingkuh. “Ada yang open BO pakai aplikasi. Ada yang selingkuh, jadi pasangan bukan suami-istri,” kata Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel Muksin Al Fachy, Sabtu (27/3/2021).
Mereka yang open BO menyewa beberapa kamar kos. Mereka tidak menetap, melainkan hanya menyewa tempat di sana. “Jadi yang selingkuh itu gantian datangnya, yang open BO pindah-pindah tempat. Jadi open BO gini, dia nyewa dua apa tiga kamar ada berapa orang. Begitu ada yang mesen dateng ke kamar satu, buat eksekusi gitu biasanya. Nanti dia berapa hari di situ pindah ke penginapan lain. Polanya gitu,” tuturnya.
Muksin menyampaikan alasan pelaku open BO adalah impitan ekonomi. Dalam penggerebekan tersebut, petugas tidak menemukan adanya muncikari. “Kebanyakan mereka tuh tadinya kerjalah, sekarang kan kondisinya gitu tuh, akhirnya banyak yang buka BO, ikut-ikutan, ikut-ikut buka. Mereka melakukan itu karena nggak punya duit. Ya mau gimana lagi. (Muncikari) ini nggak ketemu,” jelasnya. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post