SATELITNEWS.ID, BATUCEPER–Pemerintah Kota Tangerang berencana membangun jembatan layang fly over di Batuceper tahun ini. Jembatan layang tersebut dibangun demi mengurai kemacetan yang kerap kali terjadi di sepanjang Jalan Maulana Hasanudin, Porisgaga, Batuceper.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, kebijakan tersebut telah disepakati. Tinggal pelaksanannya saja yang akan dijalankan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Tangerang. “Iya (bangun jembatan layang) kitakan kebijakaannya sudah teknisnya tanya sama teman-teman PU,” ujarnya kepada Satelit News usai memantau pelaksanaan Tangerang Expo di Lapangan CBD Ciledug, Sabtu, (23/2).
Kendati demikian, dirinya tak hapal jumlah anggaran yang dikucurkan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Namun, dirinya berharap pelaksanaan pembangunan fly over dapat dikerjakan pada tahun ini. “Kita nggak hapal nilainya. Untuk pembangunannya harus jadi tahun ini maunya,” tambah Arief.
Menurutnya kemacetan parah yang sering terjadi di Jalan Maulana Hasanudin memang telah menjadi momok bagi masyarat. Untuk itu Pemkot Tangerang berusaha untuk mencari solusinya. Salah satunya pembangunan fly over. “Iya mengurangi kemacetran di Mualan Hasanudin karena kan disana sudah parah sekali. Makannya kita keluarkan kebijakan ini,” kata Arief.
Namun demikian, ada satu aset milik Provinsi Banten yang terdapat di lokasi pembangunan fly over. Yakni sebuah pos jaga pelintasan kereta Api. Pihaknya telah menyurati Pemrov Banten terkait persoalan ini. Kendati demikian, hingga saat ini belum ada jawaban dari Pemprov Banten.
“Kemarin kan kita sudah buat ke Provinsi kan kita ingin pos jaga itu kan punya asetnya provinsi kita pengen geser, tapi kita belum punya jawaban dari provinsi. Jadi sementara itu dibangun ya itu kita akan tangani juga,” ujar Arief.
Hal senada diungkap oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang Sugiharto Achmad Bagdja. Menurutnya ini merupakan upaya pemerintyah Kota Tangerang dalam hal pembangunan infrastruktur tahun ini. “Infrastruktur, poin garis bawahnya, pembangunan infrastruktur dan daya saing. Tak lepas dadi RPJMD untuk proses pembangaunan kedepan. Karena bagaimana ini cara menghilangkan simpul-simpul yang menjadi kemacetan yang sekarang terjadi,” ujarnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post