SATELITNEWS.ID, MALINGPING—Meski menyambut baik rencana Pemkab Lebak untuk membeli alat deteksi dini Covid-19 yakni GeNose C19, namun hal itu menjadi dilema para pengolala wisata di Kabupaten Lebak. Pasalnya, alat tes melalui hembusan nafas ini rupanya bertarif.
Pernyataan itu salah satunya datang dari pengelola wisata Pantai Bagedur Mumu Mahmudin. Ia mengaku menyambut baik rencana pembelian GeNose oleh pemerintah daerah dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19. “Tentu kami sangat menyambut baik jika Pemkab Lebak akan memasang GeNose di tempat wisata, karena ini bisa menjadi upaya mencegah penyebaran Covid-19,” kata Mumu, kemarin.
Pada tahap awal, GeNose akan ditaruh di beberapa objek wisata, termasuk enam objek wisata unggulan atau Six Fantastic (Seren Tahun Kasepuhan Citorek, Kebun Teh Cikuya, Badui, Pantai Sawarna, Pantai Bagedur, dan Museum Multatuli).
Namun, Mumu mengkhawatirkan soal tarif jika dikenakan kepada para wisatawan. Menurutnya, pengunjung akan keberatan jika harus merogoh kocek kembali agar bisa masuk ke tempat wisata.
“Kalau tidak salah tarifnya sekitar Rp 20 sampai Rp 30 ribu ya untuk tes itu, nah saya khawatir pengunjung akan keberatan dengan tarif itu. Harapannya sih enggak dikenakan tarif, karena saya yakin pengunjung keberatan,” tutur Mumu.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak Imam Rismahayadin menjelaskan, pembelian GeNose akan dilakukan secara bertahap sesuai ketersediaan anggaran. “Posisi sekarang kita lagi refocusing mandiri untuk pengadaan GeNose. Lagi diverifikasi oleh Dinas Keuangan dan Aset Daerah,” katanya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post