SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Masih ekstremnya cuaca di wilayah Kabupaten Pandeglang, membuat para nelayan menganggur karena dari pekan lalu hingga saat ini mereka tak bisa melaut.
Salah seorang nelayan di Kecamatan Labuan, Obing (33) mengungkapkan, dia bersama puluhan nelayan lainnya sejak sepekan lalu tidak bisa melaut. Hal itu terjadi karena ketinggian ombak di laut lepas diperkiaran dua sampai tiga meter, akibat cuaca buruk.
“Cuacanya sangat ekstrem, ombak saja mencapai ketinggian tiga meter. Akibatnya kami menganggur sejak pekan lalu. Karena itu tadi kalau dipaksakan melaut sangat membahayakan keselamatan,” kata Obing, Selasa (6/4).
Lanjut Obing, cuaca ekstrem yang terjadi saat ini berpengaruh juga terhadap keberadaan ikan yang ada di lautan lepas. Pasalnya, ikan-ikan sulit ditangkapnya, sehingga hasil tangkapan ikan mengalami penurunan.
“Kalau saya nyoba maksain, tetapi memang hasilnya kurang bagus. Kalau enggak melaut, ya mau bagaimana lagi kan dapur kita harus tetap mengepul. Kondisi ini membuat kami dilema,” keluhnya.
Senada, seorang nelayan asal Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Lalang (30) mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi menyebabkan para nelayan enggan untuk melaut, karena khawatir perahu yang digunakan tergulung ombak.
“Mau enggak mau kami enggak melaut dulu buat nangkap ikan. Kalau kami paksakan, takutnya terjadi apa-apa. Intinya taruhannya nyawa jika memaksakan, apalagi kan tak maksimal walau dipaksakan,” katanya.
Lalang mengaku, mengalami kerugian hingga jutaan rupiah karena tidak menangkap ikan di laut lepas. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, dia menggadaikan beberapa barang berharga.
“Mau bagaimana lagi, kami kan enggak melaut. Kalau modal melaut kami pakai, bisa-bisa kami enggak bisa nangkap ikan lagi. Kalau enggak menghutang dulu buat makan, ya kami gadaikan barang berharga yang ada,” keluhnya.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Usep Sugih Mulyadi menyarankan agar para nelayan untuk sementara waktu tidak pergi melaut karena cuaca ekstrim. Apabila dipaksakan, dia khawatir perahu yang mereka gunakan hancur akibat tergulung ombak.
“Kalau bisa mending jangan dulu melaut, karena demi keselamatan. Kalau pun keukeuh ingin melaut, sebaiknya membawa alat keselamatan,” katanya.
Menurutnya, cuaca ekstrem diprediksi masih akan melanda sebagian besar wilayah Pandeglang hingga beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, dia meminta kepada masyarakat dan nelayan agar tidak mendekati wilayah perairan.
“Kalau prediksi masih akan terjadi sampai empat hari ke depan. Makanya, wisatawan maupun nelayan sebaiknya jangan dulu ke laut, khawatirnya nanti terjadi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post