SATELITNEWS.ID, CIBADAK—Sejumlah sopir bus baik AKAP maupun AKDP di Terminal Tipe A Kaduagung Lebak atau Terminal Mandala, Kecamatan Cibadak, meradang. Hal ini lantaran musim mudik lebaran yang harus menjadi momentum ‘panen’ namun harus kandas lantaran larangan mudik oleh pemerintah.
Keluhan itu salah satunya diungkapkan seorang sopir bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Mandala, Holil. Kata Holil, pemerintah terkesan labil dengan kebijakan yang disampaikan kepada masyarakat yang sebelumnya mudik lebaran tahun 2021 tidak dilarang, seminggu kemudian melarang. “Ini (kebijakan) bagi kami khususnya para sopir, pemerintah nggak kasihan dengan sopir bus,” kata Holil, kemarin.
Menurutnya, sejak pandemi sudah membuat para sopir gigit jari soal pendapatan, karena terus merosotnya jumlah penumpang. Sehingga, dia berharap penuh pada arus mudik Lebaran 2021 ini pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak meralang namun hal itu di luar harapan.
“Kami (sopir) berharap banyak kepada pemerintah tahun ini agar mudik lebaran tidak dilarang. Sebab, mudik menjadi momentum untuk mendapatkan uang di masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Saat disinggung, berapa pendapatan sehari-hari di masa pandemi Covid-19, Holil mengaku kalau berbicara pendapatan jauh dari kata cukup. Sebab, selama ini jumlah penumpang jauh dari kata harapan. “Jangankan untuk kerumah, untuk setoran aja suka kurang. Pokoknya jauh dari kata harapan,” imbuhnya.
Senada dikatakan sopir Bus AKAP lainnya, Mardroi, ia menyayangkan kebijakan pemerintah pusat yang kembali menarik kebijakan diperbolehkannya mudik Lebaran.
“Tadinya kami gembira mendengar kabar mudik tak dilarang. Tapi, seminggu kemudian dan beredar kabar berita katanya sudah final bahwa tahun lebaran 2021 kembali di larang mudik. Jelas momentum arus mudik tahun ini juga kami akan gigit jari sama halnya dengan tahun sebelumnya,” pungkasnya.(mulyana/made)
Diskusi tentang ini post