SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus (GMNI, HMI, dan LMND EK-Pandeglang), kembali melakukan unjuk rasa di depan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Rabu (7/6), sekitar pukul 13.00 WIB.
Dalam aksi itu, sejumlah mahasiswa menuding Dinkes Pandeglang menghambur-hamburkan anggaran melalui perjalanan dinas sebesar Rp26 miliar. Bahkan mereka menduga anggaran sebesar itu dijadikan ajang korupsi. Atas dugaan itulah, mahasiswa mendesak agar Kepala Dinkes Pandeglang, Randen Dewi Setiani segera dipecat dari jabatannya.
Ketua GMNI Kabupaten Pandeglang, Tubagus Muhamad Afandi mengatakan, kehadirannya bersama organsasi lainnya yang tergabung dalam Cipayung Plus, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinkes untuk menantang Kepala Dinkes dan jajarannya, agar dapat menjelaskan urgensinya dan transparansi penggunaan anggaran sebesar Rp26 miliar itu.
“Kami tantang Kepala Dinkes dan jajarannya agar berhadapan langsung dengan kami. Namun nyatanya satupun tak ada yang keluar, untuk menjelaskan anggaran perjalanan dinas sebesar Rp26 miliar,” teriak Afandi, saat berorasi, Rabu (7/6).
Afandi menduga anggaran perjalanan yang ada di Dinkes itu hanya akal-akalan para pemangku kebijakan untuk merampok uang rakyat. Sebab hingga saat ini, para pihak di Dinkes tak bisa menjelaskan urgensinya anggaran tersebut.
“Benar sangat fantastis anggaran perjalanan dinas di Dinkes. Kami menduga anggaran sebesar itu sengaja dibesarkan agar dapat dikorupsi. Sebab Sekretaris Dinkes dulu berbicara anggaran sebesar itu untuk kader-kader, nyatanya anggaran untuk kader sudah didanai oleh desa,” jelasnya.
Maka dari itu, dia menuntut agar Kepala Dinkes Pandeglang dipecat dari jabatannya. Karena dinilainya selain tak becus bekerja, diduga ada upaya korupsi melalui anggaran perjalanan dinas sebesar Rp26 miliar.
“Jika nanti Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) Pandeglang terpilih sudah dilantik, harus segera memecat Kepala Dinkes Pandeglang. Karena kami menduga ada upaya kongkalikong dengan dewan dalam memuluskan anggaran perjalanan dinas,” tegasnya.
Senada, Ketua HMI Pandeglang, Hadi Setiawan meminta baik itu anggaran perjalanan dinas eksekutif maupun legislatif, agar segera dilakukan refocusing anggaran. Sebab katanya, total anggaran perjalanan dinas sebesar Rp88 miliar hanya pemborosan saja.
“Kami meminta agar Pemda (Pemerintah Daerah) Pandeglang segera merefocusing anggaran perjalanan dinas yang mencapai Rp88 miliar, dan segera alokasikan untuk pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur jalan,” harapnya.
Dia juga mengancam, jika semua tuntutannya tidak terpenuhi atau diindahkan dalam waktu 7×24 jam, maka bakal kembali melakukan aksi besar-besaran. “Kami tak akan berhenti sampai disini. Kami akan terus memperjuangkan agar anggaran perjalanan dinas itu benar-benar dialihkan kepada kepentingan rakyat Pandeglang,” tandasnya.
Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi kepada Kepala dan Sekretaris Dinkes Kabupaten Pandeglang, keduanya sedang tak ada di kantornya karena sedang melaksanakan kegiatan di luar kantor.
Menurut informasi yang dihimpun, keduanya sedang mempersiapkan lokasi vaksinasi di PLTU 2 Labuan. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post