SATELITNEWS.ID, MAUK—Kondisi Muara Ketapang di Desa Ketapan, Kecamatan Mauk, kini dipenuhi lumpur dan air yang mengering. Alhasil, nelayan pun kesulitan untuk melaut dan meminta agar pihak berwenang bisa segera melakukan normalisasi muara tersebut.
Salah satu nelayan di Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk, Muhammad Said mengatakan, sudah sejak lama muara di Ketapang dipenuhi lumpur dan dangkalnya air. Sehingga menyulitkan para nelayan untuk pergi melaut dan memarkirkan perahu setelah menangkap ikan.
“Sudah lama, muaranya tidak ada air. Sekalinya ada pun itu hanya sedikit. Karena muara sudah dipenuhi lumpur,” keluh Said kepada Satelit News, Rabu (7/4).
Lanjut Said, bila hulu sungai diguyur hujan lebat, luapan air akan meluas dan menjangkau wilayah tambak, serta permukiman yang rata-rata berjarak sekitar 100 meter dari tepi muara.
“Selain itu, dikhawatirkan juga jika terjadi hujan lebat dan air tidak jalan karena banyak lumpur. Otomatis bisa meluap ke pemukiman warga,” ujarnya.
Said berharap, Pemerintah Provinsi bisa memperhatikan Muara Ketapang dan bisa segera dilakukan normalisasi. Agar akses perahu nelayan di Ketapang bisa berjalan dengan lancar.
“Semoga Pemerintah Provinsi bisa mendengar keluhan kami dan melihat keadaan kami, sehingga bisa segera dilakukan normalisasi,” kata Said.
Senada, Taufik menambahkan, ketika lumpur di Muara Ketapang semakin meninggi, sangat sulit baginya untuk mengeluarkan perahu yang terparkir di muara. Pasalnya, lumpur membuat perahu tidak bisa berlayar.
“Salah satunya ya itu pendangkalan. Kita terkendala susahnya perahu untuk keluar melaut karena kandas ( pendangkalan). Ditambah cuaca yg tidak menentu, makin sulit untuk melaut,” tambahnya.
Sementara itu, Camat Mauk Arief Rahman Hakim, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi terkait pengajuan normalisasi Muara Ketapang, Desa Ketapang, Kecamatan Mauk kepada Pemerintah Daerah. (alfian /aditya)
Diskusi tentang ini post