SATELITNEWS.COM, KEMIRI—Wilayah pesisir utara Kabupaten Tangerang identik dengan kesan kumuh. Pandangan negatif itu juga menyasar lingkungan pendidikan mulai SD, SMP hingga SMA Negeri.
SMP Negeri 1 Kemiri Kabupaten Tangerang menghapus kesan itu dengan mengikuti program Adiwiyata yang berkelanjutan. SMPN 1 Kemiri yang berlokasi di Jalan Raya Kemiri itu mulai melakukan perubahan di bidang lingkungan pada tahun 2019. Saat ini, sekolah menjadi lebih bersih, tertata rapi dan nyaman.
Ketua pelaksana Adiwiyata SMPN 1 Kemiri, Mukti Hartani (45) bercerita, pada tahun 2019, sekolahannya masih belum hijau. Tanaman yang ada pun terbatas. Kemudian secara bertahap, pihaknya mengajak seluruh warga sekolah untuk ambil bagian dalam proses penjagaan dan penghijauan lingkungan.
“Setiap hari kita melakukan pembenahan. Dalam waktu satu tahun, kami mendapatkan status sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Tangerang,”ujar Mukti, Selasa (6/4/2021) lalu.
SMPN 1 Kemiri lolos Adiwiyata tingkat kabupaten pada Januari tahun 2020. Sebulan berselang, sekolah ini lolos tingkat provinsi namun baru disampaikan secara lisan oleh tim penilai provinsi.
Mukti menambahkan tujuan sekolah Adiwiyata adalah menciptakan lingkungan yang bersih, sehat dan asri. Untuk itu, seluruh warga sekolah harus peduli terhadap lingkungan. Para siswa, guru, kepala sekolah dan yang lainnya wajib peduli dengan lingkungan dan melakukan pemeliharan secara berkelanjutan.
“Jadi tidak berhenti sampai di sini. Saat kita sudah lolos Kabupaten Tangerang, kita langsung melakukan perbaikan lagi, yang kurang kita benahi yang sudah ada kita tingkatkan,”ungkapnya.
Sejumlah kendala sempat dihadapi untuk mewujudkan sekolah Adiwiyata. Diantaranya adalah sulit untuk menggerakkan orang agar peduli lingkungan. Namun permasalahan itu diselesaikan dengan kerja sama tim.
“Adiwiyata itukan kerjanya bukan individu melainkan tim. Jadi tim itu harus bekerja sama yang tadinya malas digerakin jadi rajin. Intinya kekompakan. Awalnya pas untuk tingkat kabupaten kita belum kompak tapi setelah lolos kabupaten bertahap akhirnya lama-lama jadi kompak,”ungkapnya.
Kerja sama dan kekompakan itu berbuah positif. Di SMPN 1 Kemiri kini terdapat 1.300 tanaman diantaranya tanaman hias, sayuran, buah-buahan, tanaman obat keluarga (Toga) dan cabai rekayasa genetik yang berwarna ungu. Namun terdapat satu tanaman paling menarik di sekolah ini yaitu pohon pisang ambon yang diinovasi menggunakan pupuk urea. Tujuannya untuk memperbesar buah tersebut. Saat ini ada 8 pohon yang sudah diinovasi menggunakan urea.
“Kemarin dokumen kan kita belum diperiksa. Kita langsung dikatakan lolos karena di sekolah kita itu ada inovasi pisang menggunakan pupuk urea untuk merangsang buahnya menjadi lebih besar dan rasanya juga jadi lebih enak. Ini yang dikenal di SMPN 1 Kemiri,”imbuhnya.
Mukti Hartani mengatakan pihaknya masih akan melanjutkan program tersebut. SMPN 1 Kemiri menginginkan status Adiwiyata Mandiri. Untuk itu, pihaknya akan mempertahankan yang sudah baik dan membenahi kekurangan. Khususnya pada tanaman. Dalam proses tersebut melibatkan DLHK, Dinas Pertanian.
“Yang masih jadi PR saya hanya lapangan. Untuk saat ini saya masih mencari jalan bagaimana caranya biar lapangan sekolah yang sudah rusak itu ada pihak luar bisa membantu atau mencari jalan untuk membangun lapangan tersebut,”tuturnya.
Bendahara SMPN 1 Kemiri, Salim (47) menambahkan di wilayah pantura Kabupaten Tangerang, sekolahannya sudah termasuk yang bagus. “Kegiatan sekolah juga kita sudah bagus. Untungnya untuk wilayah pantura, SMPN 1 Kemiri dipakai sebagai sekolah dengan perawatan yang bagus,”ujarnya. (mg3/gatot)
Diskusi tentang ini post