SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Harga ikan laut di Kabupaten Pandeglang mengalami kenaikan. Hal itu lantaran pasokan ikan dari nelayan saat ini mengalami penurunan drastis, karena sedang dilanda angin barat. Ditambah tingginya permintaan ikan di bulan Ramadan, jika dibandingkan dengan permintaan pada bulan biasanya. Sehingga harga ikan pun semakin mahal.
Kepala Tempat Pelelangan Ikan (TPI 2) Labuan, Jumadi mengungkapkan, dari menjelang puasa hingga memasuki puasa saat ini, pasokan ikan dari nelayan turun drastis. Kondisi ini kata dia, merupakan akibat musim barat atau cuaca tidak bersahabat, sehingga para nelayan tidak bisa melakukan aktivitas melaut.
“Menurunnya pasokan ikan, sangat berdampak pada tingginya harga ikan di pasaran. Bahkan bisa naik dua kali lipat dibanding dengan hari-hari biasa. Apalagi jika kondisi cuaca terus buruk, ya akan tetap mahal harga ikan,” kata Jumadi, Selasa (13/4).
Selain itu, pengaruh dari permintaan ikan di bulan puasa yang sedang tinggi, sementara pasokan ikan dari nelayan berekurang, sehingga harga ikan sekarang melambung tinggi. “Penurunan pasokan ikan dari nelayan bisa mencapai 40 sampai 50 persen. Hal ini sudah berlangsung sejak bulan Desember 2020 lalu. Ya, belum pulih hingga saat ini,” keluhnya.
Adapun ikan-ikan yang saat ini ada di pasaran lanjut Jumadi, itu kiriman dari daerah Jakarta dan wilayah lainnya. Sehingga harganya pun berbeda jauh dibanding dengan harga ikan dari nelayan di wilayah Labuan.
“Mayoritas ikan yang ada di pasaran dipasok dari Jakarta dan daerah lain. Karena di nelayan Labuan sudah beberapa bulan ini tidak bisa melaut,”tandasnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang ikan di Pasar Labuan, Umi mengaku, harga ikan sekarang lagi tinggi. Menurutnya, harganya sudah mencapai dua kali lipat dibanding dengan hari-hari sebelumnya.
“Tongkol kecil saja yang biasanya sebesar Rp20 ribu/ Kg sekarang mencapai Rp40 sampai 45 ribu/ Kg-nya. Pokoknya sekarang semua jenis ikan laut mengalami kenaikan,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post