SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Kemampuan Hafizh Izzuddin Widisono, Afifah Nurul Syahidah, Saskia Rachma Nandita terus mengalami peningkatan. Ketiga atlet sepatu roda Banten yang menjalani Pelatda PON XX Papua itu tampil baik saat menjalani latihan gabungan dengan atlet Jawa Barat, Minggu (11/4) di Lintasan Sepatu Roda Tangerang Gemilang, Botanical Park BSD City, Cisauk.
Dari ajang yang diikuti 162 atlet dari 12 klub se-Banten dan Jawa Barat atlet Pelatda Banten telah menunjukkan peningkatan baik dari sisi catatan waktu maupun semangat dalam bertanding. Dari catatan waktu, dikemukakan Bayu Bimantoro pelatih sepatu roda Banten atlet putra Hafiz menunjukkan peningkatan waktu yang paling signifikan.
“Peningkatan Hafiz itu sampai 30 persen, sementara atlet putri masih diangka 20 persen. Peningkatan ini masih dalam trek program peningkatan kemampuan atlet, kedepan saya ingin peningkatannya semakin bisa terlihat pesat,” jelas Bayu.
Oleh karena itu dalam program latihan yang dilakukan kedepannya, dikemukakan peraih medali emas PON XVI tahun 2004 itu merancang program latihan yang lebih mengutamakan ujicoba dengan atlet dari daerah lain. Direncanakan Bayu, ujicoba dilakukan minimal satu bulan sekali.
Termasuk yang direncanakan pada Mei nanti dimana atlet Banten akan menghadapi latihan bersama dengan atlet-atlet Sumatera Utara. Dimana beberapa atlet Sumatera Utara tersebut merupakan saingan Hafiz saat PON nanti.
Dengan melakukan ujicoba atau latihan bersama kemampuan atlet terus diketahui perkembangannya dan pelatih mendapat bahan evaluasi untuk pembenahan kemampuan atlet. Seperti yang didapat pada latihan bersama dengan atlet Jawa Barat dimana kemampuan start atlet Banten di nomor jarak jauh masih lemah.
“Mass start (start bersama) masih lemah, atlet masih belum bisa memilih tempat dan posisi yang menguntungkan saat start. Ini menjadi pekerjaan rumah buat saya, karena start sangat penting untuk bisa meraih catatan waktu yang optimal,” ulas Bayu.
Selain itu dikatakan Bayu, untuk mengoptimalkan semua program latihan yang dilakukan pihaknya, bersama dengan Ketua Pengprov Porserosi Banten H. Ramang Agus tengah mengupayakan pelaksanaan Training Center (TC) yang mengalami penundaan karena kendala dana. TC ini dianggap penting oleh Bayu, karena dirinya membutuhkan kontrol terhadap atlet sepatu roda Banten yang tidak dia dapat dengan program latihan semi sentralisasi.
“Saat ini latihan atlet sih cukup bagus dan fokus, tapi saya tidak bisa menjaga asupan makanan dan istirahat atlet. Kedepan saya butuh kontrol itu, karena latihan akan semakin berat dan itu tidak akan maksimal jika atlet tidak bisa memastikan dua hal tersebut berjalan sesuai program,” tukas Bayu. (jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post