SATELITNEWS.ID, KOSAMBI—Kampus Biru adalah julukan yang disandang SMPN 1 Kosambi Kabupaten Tangerang. Julukan itu merujuk pada cat biru yang mewarnai seluruh bangunan di sekolah tersebut.
Warna biru yang identik dengan warna langit itu diperindah dengan berbagai warna-warni pepohonan maupun tanaman di sekolah tersebut. SMPN 1 Kosambi yang berada di Cengklong, Kosambi memang fokus terhadap kelestarian alam dan lingkungan.
Berbagai penghargaan di bidang lingkungan telah berhasil diraih sekolah tersebut. Mereka telah berhasil meraih penghargaan program kurangi sampah sekolah kita (Kurasaki) di tingkat Kabupaten Tangerang bahkan Provinsi Banten. SMPN 1 Kosambi juga pernah merebut gelar terbaik sanitasi sekolah tingkat Banten pada tahun 2018.
“Kami pernah menjadi yang terbaik di bidang sanitasi sekolah. Setelah itu, kami diberi kepercayaan untuk melanjutkan program dari Bappeda yakni Kurasaki sebagai percontohan untuk wilayah Tangerang utara. Ternyata kita terbaik juga di tingkat provinsi Banten,”ungkap Asep Mahmud (51), mentor program Kurasaki SMPN 1 Kosambi kepada Satelit News.
Saat ini, kata Asep, SMPN 1 Kosambi merupakan salah satu dari 24 sekolah di Kabupaten Tangerang yang terpilih untuk melaksanakan program keanekaragaman hayati (kehati). Di wilayah Tangerang utara, kata Asep, ada 6 sekolah yang menjadi proyek percontohan Kehati, termasuk SMPN 1 Kosambi.
“Program Kehati ini kerja sama antara Bappeda, DLHK dengan Dinas Pendidikan. Jadi ada tiga dinas yang terkait. Saat ini sedang digarap,”ungkapnya.
Program Kehati, kata Asep, memiliki tujuan yang nyaris sama dengan Adiwiyata. Yakni membiasakan anak didik untuk cinta terhadap lingkungan serta menumbuhkan budaya bersih pada diri anak didik. Namun ada perbedaan di antara Adiwiyata dan Kehati.
Adiwiyata mewajibkan seluruh stakeholder terlibat mulai siswa, guru, tenaga pendidik dan lain-lain. Manajemen sekolah pun harus terlibat dengan menyiapkan program-program untuk menghijaukan dan dan mengasrikan lingkunag sekolah.
“Kalau Kehati tidak seperti itu tetapi yang ditekankan kepada anak itu adalah karakter. Kehati itu bukan lomba sedangkan adiwiyata lomba,”tutur Asep.
Untuk menyukseskan program kehati, SMPN 1 Kosambi sudah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah pada 8 April 2021 lalu. Pada tahap awal, SMPN ini berencana mengembangkan berbagai sayuran. Ada dua produk unggulan yang ditanam yakni cabai ungu dan kacang panjang ungu.
“Saat ini kami masih dalam tahap pengadaan sarana dan prasarana. Belum ada sayurannya namun kami akan mendapatkan benih-benih cabai ungu dan kacang panjang ungu. Benihnya berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, untuk menggarap program Kehati, pihak sekolah menyiapkan empat orang yang bekerja sebagai tim. Mereka akan diperkuat dengan keberadaan satuan tugas yang nantinya melibatkan siswa anggota ekstrakurikuler ataupun organisasi pelajar.
“Kami akan buatkan jadwal setiap satu minggu sekali atau dua minggu sekali untuk perawatan, penyiraman dan akan pendampingan oleh tim tersebut. Jadi para siswa dilatih untuk memiliki keterampilan, program kehati ini akan dilaksanakan selama satu tahun dan akan dinilai berhasil atau tidaknya. Jika berhasil akan diberikan apresiasi seperti halnya pada program kurasaki,”ungkap Asep.
Rencananya, lahan yang ada di sekolah akan digunakan untuk program penghijauan dan kebersihan lingkungan Kehati. Asep berharap sekolah dapat menjadi rumah kedua bagi para siswa.
“Kurasaki menciptakan kampung kedua bagi siswa sedangkan Kehati kami harapkan menjadikan sekolah sebagai rumah kedua anak-anak,”tutur Asep.
Salah satu pendamping program Kehati SMPN1 Kosambi Supriyatin mengaku agak sulit mengubah kebiasaan hidup bersih para siswa. Namun, dengan memberikan contoh nyata, Supriyatin berharap prilaku peduli lingkungan dan kebersihan dapat ditiru anak-anak.
“Kami sebagai pendamping memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak-anak agar peduli lingkungan. Kendala yang sangat dirasakan yaitu untuk mengubah SDM-nya agak sulit. Membiasakan mereka untuk pola hidup bersih itu susah,”tuturnya. (mg3/gatot)
Diskusi tentang ini post