SATELITNEWS.ID, SERANG–Dua atlet binaraga Banten yang akan berlaga di PON XX Papua Oktober 2021 mendatang melakukan penyesuaian program latihan selama bulan Ramadan. Mereka menyesuaikan jadwal dan mengoptimalkan latihan sore hingga malam untuk menjaga kebugaran serta otot.
Ketua Perkumpulan Binaraga dan Fitnes (PBFI) Banten Riyanto mengatakan Iwan Setiawan yang turun di klas 65 kg dan Rahmat Wijaya di kelas 85 kg tetap menjalani latihan seperti biasa. Namun waktu latihan disesuaikan dengan kondisi yang ada.
“Pola latihan tetap sama namun hanya jam saja yang kami sesuaikan. Jika di hari biasa mereka berlatih mulai pagi atau siang maka untuk bulan puasa ini bisa disesuaikan setelah berbuka puasa atau lainnya. Penyesuaian ini karena bulan puasa. Lokasi fitnes selama bulan puasa juga pagi umumnya tutup mereka buka sore menjelang berbuka,” jelas dia.
Selama bulan puasa latihan yang dijalankan atlet masih berupa menjaga otot dan kebugaran. Otot harus selalu dilatih agar nantinya dalam kondisi ideal dan tidak mengalami penurunan drastis. Selama bulan puasa ini juga bagus untuk pembentukan otot lantaran atlet fokus berlatih beban untuk mempertahankan ototnya.
“Targetnya otot meningkat dan nantinya menjelang berangkat atlet bisa tampil maksimal. Memang untuk mempertahankan otot agar tetap ideal butuh latihan dan menjaga pola makan dan lainnya. Ini tidak mudah makanya terus dipantau ketat,” imbuh Riyanto.
Riyanto mengatakan, saat ini perkembangan kedua atlet tersebut cukup bagus dan baik. Otot dan stamina keduanya terus mengalami peningkatan. Hal ini akan terus dipantau dan diarahkan pelatih agar nantinya atlet Banten bisa mencapai performa puncak saat berlaga di PON Papua.
“Kami berharap bisa meraih medali emas di Papua tahun ini. Kami sendiri akan bekerja keras untuk bisa mengharumkan nama Banten di PON. Prediksi saya persaingan akan ketat dan atlet kami yakin bisa bersaing dengan atlet dari provinsi lainnya. Kami tinggal memaksimalkan waktu yang ada untuk mengoptimalkan penampilan atlet,” tegas dia.
Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan atletnya menjalani latihan mandiri dan menerapkan protokol kesehatan. Bahkan lokasi latihannya tidak bercampur dengan lainnya. Ini untuk mencegah penularan korona. “Protokol kesehatan menjadi syarat utama sebelum latihan dan sesudah latihan,” tutupnya. (jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post