SATELITNEWS.ID, KELAPA DUA—Persita mulai bergerak lagi di bursa transfer. Kali ini Pendekar Cisadane mendatangkan pemain bertahan asli Medan, Agung Prasetyo untuk bergabung dengan skuad Persita di tahun ini.
Agung berlabuh di Tangerang usai menyelesaikan kontraknya dengan klub lamanya, PSMS Medan. Sejak Sabtu, 17 April lalu. Agung sudah melakoni latihan perdana dengan tim barunya, Persita. Kepindahannya ke Persita, kata Agung, sebenarnya sudah tertunda sejak sebelum Piala Menpora bergulir.
“Ya kemarin kan memang ada memang tawaran dari Persita sejak sebelum Piala Menpora. Cuma memang pada waktu itu saya belum bisa gabung di Piala Menpora karena situasi istri saya mau melahirkan. Tapi komunikasi berjalan terus sama manajemen dan terus manajemen bilang, tidak apa-apa kalau Piala Menpora tidak bisa main. Pas Liga 1 saya bisa ke sini. Jadi saya pas istri saya selesai lahiran, saya kasih jawaban ke manajemen kalau saya siap 100 persen di Persita,” ujar pemain kelahiran 22 Desember 1992 ini.
Menerima tawaran bergabung ke Persita dinilai Agung sebagai bentuk tantangan baru untuk karier sepak bolanya. “Ditambah lagi saya pikir Persita juga kekeluargaan, timnya kekeluargaan. Teman-teman juga banyak yang kenal. Saya suka tanya bagaimana Persita, semua jawaban bagus. Mudah-mudahan saya juga bisa bagus selama gabung di sini,” kata Agung dalam keterangan resmi Persita yang diterima Satelit News, kemarin.
“Yang saya dengar tentang Persita enggak ada hal-hal yang negatif. Selama ini enggak pernah dengar yang negatif, selalu positif. Jadi hal itu juga yang jadi salah satu alasan kuat buat saya gabung di sini,” tambahnya lagi.
Agung pun merasa terbantu untuk beradaptasi karena ia kembali dipertemukan dengan rekan-rekan lamanya saat berkarier di Semen padang FC seperti Syaeful Anwar dan Irsyad Maulana.
Bicara soal keluarga, selama berkarier di Persita, Agung pun terpaksa harus meninggalkan anak dan istrinya di kota Medan. Berjauhan dengan keluarga dinilai Agung sebagai resiko dari pekerjaan dan profesinya. “Berat memang tapi harus dijalani. Ya gimana, ini demi masa depan kan? Enggak apa-apa. InsyaAllah kalau lama-lama kan terbiasa,” tutupnya. (gatot)
Diskusi tentang ini post