SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Kondisi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di delapan desa se Kacamatan Bojong, sangat mengkawatirkan. Meski, anggaran untuk BUMDes di Kecamatan Bojong yang dikucurkan oleh pemerintah, tetapi kondisinya justru “memble” atau tak ada yang berjalan.
Ketua Ikatan Kepala Desa Kecamatan Bojong sekaligus Kepala Desa (Kades) Banyumas, Ade Marji mengakui, jika BUMDes di Kecamatan Bojong, khususnya di desa yang ia pimpin tidak berjalan. Padahal anggaran setiap tahunnya selalu ada untuk BUMDes.
“Kalau permodalan memang masuk ke BUMDes, cuma usahanya enggak ada yang berjalan,” kata Ade Marji, saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsAap (WA), Selasa (20/4).
Menurut Ade, BUMDes di desanya tidak berjalan lantaran kesadaran masyarakat sangatlah minim. Padahal anggaran untuk BUMDes selalu ada. “Kurang adanya kesadaran dari masyarakat, untuk di Desa Banyumas bentuk usahanya di bidang peralatan pesta,” tegasnya.
Ade pun mengaku akan melakukan pembenahan agar BUMDes di desanya berjalan. Bahkan ia pun akan mengadakan pelatihan untuk anggota BUMDes. “Kami masih tahap pembenahan untuk mengadakan pelatihan para pengurus BUMDes,” janjinya.
Senada, Kades Citumenggung, Kecamatan Bojong, Isep Badei mengatakan, keberadaan BUMDes di desanya tidak jelas keberadaanya. Bahkan bentuk pertanggungjawaban pengeluaran dan pendapatan dari pengelola tak pernah ada.
“Citumenggung jalan, hanya direkturnya tidak membuat pertanggungjawaban sirkulasi pengelolaanya. Kemarin komisaris sudah melayangkan teguran untuk meminta pertanggungjawaban belum dijawab,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur BUMDes Desa Cirumenggung, Deni mengatakan, bahwa BUMDes yang dikelolanya tidak berjalan karena manajemen pengurus yang kurang aktif, sehingga mengakibatkan terbengkalainnya pengelolaan BUMDes.
“Saya menyadari betul. Ditinjau dari manajemen pengurus yang kurang aktif, serta koordinasi kurang antara pihak direktur BUMDes dan pengawas,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post