SATELINEWS.ID, KELAPA DUA–Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis yang terletak di Kampung Babakan Rt.6/01 Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, akhirnya diresmikan setelah ditata kembali. Nama padepokan ini terinspirasi dari sosok Semar Bodronoyo dalam kisah pewayangan.
“Padepokan ini kami namai karang tumaritis karena terinspirasi oleh sosok Semar Bodronoyo dalam kisah pewayangan. Semar adalah sosok wong cilik yang sederhana dan tidak neko-neko. Tetapi di hadapan Semar, Betara Kala yang menguasai dunia setan dan jin, tunduk pada Semar,” ungkap Ananta Wahana selaku Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis kepada Satelit News, kemarin.
Ananta yang juga anggota Komisi VI DPR RI ini berharap Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis ini dapat berkontribusi untuk mengubah Betara Kala menjadi ksatria ataua bahkan Dewata. “Maksud kami mencetak kader nasionalis Pancasilais bagi generasi anak bangsa untuk Negeri Indonesia. Padepokan ini diresmikan Pak Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan tanggal 10 April 2021, setelah ditata kembali,” imbuhnya.
Kata Ananta, awalnya padepokan ini merupakan kebun bambu yang penuh ular. Namun oleh para penggiat sosial, budaya dan politik, dirombak menjadi tempat mengolah batin, pikir, kreatifitas dan kegiatan sosial, seni, budaya, politik, serta pendidikan alternatif.
“Banyak kegiatan kongkrit yang sudah dilakukan. Seperti kegiatan organisasi mahasiswa dalam mencetak kadernya, rumah baca, pelatihan seni tari hingga adanya pendampingan pembelajaran masyarakat, membuat PAUD, bahkan saat ini juga mendidik para anak imigran Turki, Irak, Afganistian dan Vietnam untuk memfasilitasi sekolah, termasuk anak-anak sekitar yang mau menimba ilmu,” jelasnya.
Peresmian padepokan ini juga ditandai dengan penandatanganan prasasti di bawha patung Bung Karno dengan tongkat komando oleh Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan, serta turut dihadiri Enny Sri Hartati, Ekonom Senior INDEF, Deddy Yevri Hanteru Sitorus anggota Komisi VI DPR RI, Ari Bima Kepala Badan Kebudayaan Nasional DPP PDI Perjuangan dan Zuhairi Misrawiatau Gus Mis, cendemikian muslim.
Sementara itu, oleh Hasto Kristiyanto, Sekjen DPP PDI Perjuangan menambahkan, bahwa generasi muda harus melihat masa pandemi Covid-19 bukan sebagai musibah, tetapi sebagai panggilan sejarah untuk berbuat sesuatu bagi negeri. Lanjutnya, bangsa yang besar adalah bangsa yang digembleng oleh berbagai cobaan dan rintangan sejarah, untuk kemudian mampu membuktikan dri mumpuni mempertahankan dan melanjutkan kemerdekaan yang telah diperjuangkan susah payah.
“Maka, tempat seperti Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis ini harus menjadi wadah untuk memperkuat perikemanusiaan dan gotong royong bagi kaum muda di masa krisis pandemi Covid-19,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post