SATELITNEWS.COM, PAMULANG—Budayawan terkenal di Tanah Air, Radhar Panca Dahana, meninggal dunia sekitar pukul 20.30 WIB tadi. warga Pamulang Tangerang Selatan yang pernah menentang pemugaran Gedung Kesenian Jakarta itu sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
“Rabu masuk UGD. Karena dia itu lagi jadwalnya cuci darah,” kata Ratih, adik kandung almarhum di rumah duka, Villa Pamulang Blok CF6 Nomor 3, Kota Tangerang Selatan, Kamis (21/4).
Menurutnya, saat itu kondisi Radhar sempat membaik dan sadarkan diri. Almarhum sempat menyarankan istri dan anaknya agar pulang ke rumah.
Almarhum khawatir karena di rumah sakit banyak virus penyakit. Saat sedang dalam perjalanan pulang anaknya menerima kabar Radhar kembali kena serangan jantung. Saat dikonfirmasi terkait kabar alamarhum terinfeksi Covid-19? Ratih dengan tegas bahwa kabar itu tidak benar.
“Enggak ada. Dia sebelumnya sih kemarin waktu seniman-seniman di TIM itu pada vaksin. Saya enggak tahu dia vaksin atau enggak setahu saya dia datang hanya memeriahkan saja,” jelas Ratih.
Jenazah Radhar selanjutnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir. Almarhum diberangkatkan dari kediamannya menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir yang sebelumnya telah disholatkan di Masjid At-Taubah Pamulang dengan dihadiri ratusan jemaah, Jumat 23 April 2021. Sanak keluarga serta kerabat almarhum ikut mengiringi ambulans jenazah menuju Tanah Kusir.
Di rumah duka, tampak karangan bunga berjejer. Diantaranya adalah karangan bunga dari Presiden Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sri Sultan Hamengkubuwana X.
Radhar Panca Dahana diketahui sudah 21 tahun terakhir rutin menjalani cuci darah. Raganya ringkih akibat harus menanggung banyak komplikasi penyakit. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post