SATELITNEWS.ID, SERANG–Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Serang, Heri Kurista menyatakan, selama bulan puasa Ramadhan, seluruh Warga Binaan Pemasyaakatan (WBP) di Lapas Klas II A Serang mendapatkan pembinaan dan diajari wawasan keagamaan.
Beberapa kegiatan khusus yang dijalankannya antara lain kata Heri, yaitu, Pesantren Kilat (Sanlat) dan pengajian rutin. Bahkan, ada kebijakan khusus pula, yaitu, warga binaan tidak dapat melaksanakan buka puasa bersama keluarganya. Karena, pihak keluarga tak bisa menjenguk. Terlebih, masih dimasa pandemi Covid-19.
“Sudah tidak boleh buka puasa bersama, karena masih kondisi pandemi Covid-19,” kata Heri, Jumat (23/4) lalu.
Katanya, selama pandemi Covid-19 pula, pihak keluarga yang hendak menjenguk tidak dapat bertatap muka. Kalaupun hendak mengantarkan makanan, tidak bisa diberikan langsung kepada warga binaan di dalam Lapas.
“Hingga saat ini, belum ada satupun warga binaan yang terkonfirmasi Covid-19,” ujarnya.
Menurutnya, sudah setahun lebih para warga binaan tak ada yang mendapat kunjungan secara langsung. Paling hanya dapat dilakukan melalui Video Call (VC), dengan media komputer yang sudah disediakan, dan melalui handphone.
“Itu-pun, harus sepengetahuan atau memberitahukan dulu ke petugas kami,” tandasnya.
Dikatakannya, saat ini jumlah warga binaan di Lapas Klas II A Serang, sebanyak 690 orang. Jumlah tersebut, didominasi tahanan/nara pidana (Napi) kasus narkoba. “60 Persen, kasusnya narkoba,” pungkasnya singkat.
Ditambahkannya, sejauh ini pihaknya memastikan situasi di dalam Lapas berjalan kondusif. Segala hal yang perlu diantisipasi, sudah dilakukannya bersama tim yang ada. Termasuk hal yang terpenting yaitu, situasi keamanan di dalam Lapas.
“Alhamdulillah, semuanya berjalan aman dan kondusif. Petugas keamanan dan patroli kamar, berjalan sesuai harapan. Para warga binaan juga, dapat dibina dengan baik,” imbuhnya. (br/mardiana)
Diskusi tentang ini post