SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Bagi warga di Kabupaten Pandeglang dan sekitarnya, mungkin tidak asing lagi dengan kue jojorong, karena dengan bentuk mungil dan mempunyai tampilan menarik. Kue ini ternyata menjadi primadona masyarakat, sebagai makanan pembuka saat berbuka puasa.
Jojorong adalah kategori kue basah khas Pandeglang yang dihidangkan menggunakan wadah daun pisang yang dibentuk menyerupai mangkuk. Tampilannya memang cenderung sederhana, karena hanya polos warna putih serta tampak lunak. Namun teksturnya yang kenyal memberi daya tarik untuk mencicipinya.
Cara menyantap jojorong untuk lebih mudah menggunakan sendok ukuran kecil. Saat sendok mencungkil permukaan, jojorong mengeluarkan cairan yang manis. Inilah sensasinya gula aren yang dicairkan menjadi isian jojorong. Tak ayal, penjualan kue yang berbahan dasar tepung beras, santan kelapa dan gula aren, pada Bulan Ramadan ini meningkat tajam.
Salah seorang pedagang jojorong asal Kecamatan Koroncong, Saripudin (45) mengatakan, penjualan jojorong pada Bulan Ramadan meningkat tajam. Pria yang akrab disapa mang Arip ini mengaku, bisa menjual kue jojorong sebanyak 400 kue dalam sehari.
“Alhamdulillah pada bulan Ramadan ini, sehari itu bisa 400 kue yang terjual,” kata Arip saat ditemui saat menjajakan dagangannya ke salah satu perumahan di Kabupaten Pandeglang, Minggu (25/4).
Dijelaskan, bahwa sebagian pelanggannya merupakan warga masyarakat biasa. Karena harga kue jojorong yang ditawarkannya sangat terjangkau yakni hanya Rp1.000/ kue. “Pelanggannya masyarakat biasa, karena kue ini saya jual cuma Rp1.000, dan Alhamdulillah minat masyarakat cukup tinggi,” ujarnya.
Saripudin memperkirakan, penjualan kue jojorong akan kembali meningkat saat menjelang lebaran. Karena menurutnya, kue jojorong merupakan kue yang pas disajikan saat lebaran nanti.
“Biasanya pesanan akan meningkat nanti menjelang lebaran, karena kue ini seperti kue wajib yang harus ada saat lebaran,” tandasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post