SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Perusahan pemenang pengadaan investasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Tangerang, PT Oligo Infrastruktur Indonesia (OII) masih menyatakan komitmennya terhadap mega proyek PLTSa. Hingga kini belum ada kejelasan mulai dilakukan pembangunan.
Presiden Direktur, PT OII, Cynthia Hendrayani mengatakan pihaknya tetap mempertahankan komitmen dalam upaya penanganan kedaruratan sampah ini. Saat ini kata dia, PT OII masih menunggu arahan dari Pemerintah Kota dan Pusat terkait kelanjutan dari proyek tersebut.
“Terutama terkait pernyataan PLN bahwa kondisi jaringan sudah over-supply, di sisi lain ada Peraturan Presiden yang mendasari penugasan PLN untuk membeli listrik dari Proyek Strategis Nasional ini,” ujarnya kepada Satelit News, Rabu, (28/04).
Terlebih saat ini PT OII malah ‘disalip’ dengan PT Indonesia Power (IP) dalam upaya penanggulangan sampah di Kota Tangerang. PT IP dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang sudah menandatangani kerjasama sama untuk pembangunan laboratorium riset dan pengembangan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF), Jumat, (23/4). Tentang kerjasama penyediaan bahan bakar jumputan padat untuk cofiring Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar.
“Kami yakin Pemerintah Indonesia punya komitmen yang kuat untuk mencari solusi permasalahan sampah kota. Apalagi lokasi lahan Rawa Kucing berada di depan gerbang internasional yang merupakan objek vital negara, yaitu Bandara Internasional Soekarno Hatta,” jelas Cynthia.
Sementara, terkait kerjasama Pemkot Tangerang dengan PT IP untuk pembangunan laboratorium riset dan pengembangan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) kata Cynthia hal ini patalur diapresiasi. Menurutnya hal tersebut bukan berarti membatalkan kerjasama yang telah dijalin dengan PT OII.
“Kami percaya, Walikota Tangerang sudah sangat berhati-hati dalam mempertimbangkan masukan dari KPK. Sehingga beliau tidak langsung mengadopsi teknologi tersebut, namun membuktikannya melalui riset terlebih dahulu,” katanya.
Direktur Utama PT TNG, Edi Chandra mengatakan proyek PLTSa terkendala karena belum ada kesepakatan dengan PT OII terkait kontrak. Namun demikian, Edi memastikan proyek ini tetap berlanjut meski prosesnya lambat. “Tapi yang jelas sampai saat ini masih belum ada kesepakatan dalam Kontrak. Sampai saat ini masih berproses,” katanya.
Meski begitu, dia enggan berbicara banyak terkait progres kelanjutan PLTSa. “Posisi TNG saat ini adalah penyelenggara lelang, bukan pengambil kebijakan. Kalau tidak ada kesepakatan dalam berkontrak harus bagaimana?,” pungkasnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post