SATELITNEWS.ID, CIBODAS—Pembangunan turap untuk mengantisipasi banjir di wilayah Panunggangan Barat berdampak ada enam perusahaan. Keenam perusahaan tersebut harus merelakan sebagian lahannya untuk proyek prioritas Balai Besar Wilayah Sungai Cisadane (BBWSCC).
Perusahan itu adalah yakni, PT Indo Metal, PTK Raharja, Rumah Potong Hewan (RPH), pabrik es, PT SPAA dan PT KKM. Kemudian 1 lokasi tempat wisata sekaligus markas bagi pecinta lingkungan yakni Bank Sasuci.
Lahan mereka akan dibebaskan selebar 20 meter persegi sebagai garis badan sungai dan turap. Hal tersebut diungkapkan oleh Lurah Panunggangan Barat, Agus Nur Cahyo.
Sejauh ini kata, pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang telah melakukan sosialisasi kepada industri terdampak pembangunan. Hasilnya, mereka pun sepakat.
“Tahap awal sosialisasi terus sampe tahan pengukuran dan penitikkan, pengumpulan dokumen semua sudah dilakukan tahapannya,” ujarnya kepada Satelit News, Rabu, (28/4).
Agus mengatakan tidak mendapat kendata berarti saat menjembatani komunikasi antara PUPR dengan pihak terdampak pembebasan lahan. Lantaran, semangatnya sama yakni antisipasi banjir yang kerap terjadi di awal tahun karena luapan Sungai Cisadane saat musim hujan tiba.
“Alhamdulilah sejauh ini tidak ada kendala. Kemaren justru sudah ada pembayaran tahap pertama, dan penggantiannya pun dilakukan juga oleh tim apresial yang melakukan secara independen,” jelasnya. Agus menilai pembangunan turap juga akan berdampak pada potensi wisata lokal di Panunggangan Barat. Meskipun, destinasi wisata Bank Sasuci juga terdampak.
“Banksasuci kena tapi kan hanya di bibir sungainya saja 20 meter kan untuk turap dan garis badan sungai. Kita sudah sosialisasi itu,” katanya.
Agus pun sudah merencanakan mengembangkan potensi wisata lokal setelah turap rampung. Kata ini menjadi kesempatan untuk memanfaatkan lahan kosong. Apalagi letaknya di bantaran sungai yang membuat Panunggangan Barat berpotensi menjadi lokasi favorit wisatawan.
“Akan lebih baik kalau kita punya antisipasi dengan turap sampai ujung dan dipasang pintu air ya minimalisir dampak banjir bisa kita reduksi otomatis untuk pembangunan wisata kita juga lebih baik,” jelasnya. BBWSCC berencana membangun turap untuk mengantisipasi banjir akibat luapan sungai Cisadane. Sementara, untuk pembebasan lahan diserahkan oleh Pemerintah Kota Tangerang.
Setidaknya panjang turap yang akan dibangun yakni 850 meter persegi dan lebar 20 meter persegi untuk di Panunggangan Barat. Sementara di Panunggangan Utara masih tahan perhitungan namun sudah didapat lahan untuk turab sepanjang 150 meter persegi. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post