SATELITNEWS.ID, SERANG—Jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua, Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (Pengprov IMI) Banten melakukan berbagai cara untuk meningkatkan kualitas pebalapnya. Yang terbaru, mendatangkan pelatih-pelatih motocross top.
Hal ini disampaikan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengprov IMI Banten, Tubagus Baenur Zaman. Kata dia, ada dua pelatih motocross profesional yang dipanggil Pengprov IMI Banten yakni Deni Orlando dan Akbar Taufan. Untuk Deni akan fokus melatih Tubagus Bannett Adiyatma di Solo, Jawa Tenga sementara Akbar memegang Jefri Bule, Arip, dan Doni di Salatiga, Jawa Tengah.
“Kualitas kedua pelatih motocross andal itu sudah tak usah diragukan lagi. Kerap menjuarai ajang nasional dan internasional. Makanya saya panggil keduanya untuk mendidik pebalap kita mulai Februari sekarang,” papar pria yang kerap disapa Beben tersebut, kepada awak media, Rabu (26/2).
Ia optimistis, dengan dilatih pelatih motocross top nasional, kualitas empat pebalap Banten bisa meningkat tajam dalam hitungan bulan. “Basic atlet kita sudah punya. Mental dan fisik juga lumayan. Nah, tinggal mengasah teknik agar kemampuannya semakin matang, sehingga saat memacu motornya bisa dengan kecepatan penuh,” ucapnya.
Untuk anggarannya sendiri, pria yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Kabupaten Serang ini menjelaskan, menggunakan kocek pribadi.
“Sampai sekarang, semuanya pakai dana pribadi. Kami tidak mau membebani KONI Banten walaupun adalah bantuan dari mereka. Apalagi untuk ke Papua, saya dengar dana hibah yang diterima minim dari Anggaran Pendapapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten,” ucapnya.
Sementara Ketua Umum KONI Banten, Rumiah Kartoredjo ingin, cabang olahraga (cabor) balap motor bisa jadi andalan Banten untuk mendulang medali di PON XX/2020 Papua. Pasalnya, cabor-cabor unggulan seperti drum band dan berkuda tidak dilombakan.
“Jadi kerugian besar untuk Banten. Tapi mudah-mudahan balap motor bisa jadi penggantinya. Apalagi perkembangannya cukup signifikan dan ada kans medali di sana,” jelasnya.
Mantan Kapolda Banten juga mengimbau, untuk atlet tetap berlatih dan jangan terpengaruh masalah anggaran KONI Banten yang minim yaitu Rp 45 miliar.
“Itu biarkan urusan pengurus. Atlet fokus saja berlatih dan berusaha meraih prestasi puncak di Bumi Cenderawasih,” pungkasnya. (cmb/bnn)
Diskusi tentang ini post