SATELITNEWS.ID, PAMULANG— Pengguna layanan Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di terminal POndok Cabe Pamulang Tangerang Selatan cenderung meningkat selama April 2021. Kenaikan jumlah penumpang juga terjadi di tiga terminal lainnya yang berada di bawah pengelolaan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), yakni Terminal Jatijajar, Depok, Terimal Baranangsiang, Bogor, Terminal Poris Plawad, Tangerang.
Kepala BPTJ Polana B Pramesti mengatakan sepanjang Januari hingga Maret rata-rata setiap hari tercatat pengguna layanan AKAP kurang lebih 38 orang dan meningkat sebesar 62,7 persen pada April, sehingga rata-rata ada sekitar 61 orang per harinya.
“Untuk April kemarin meningkat meningkat sebesar 62,7 persen dengan melayani penumpang sekitar 61 orang rata-rata per harinya,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (03/5/2021).
Jumlah pengguna layanan AKAP di terminal Baranangsiang Bogor juga naik sebesar 3,2 persen. Mulai bulan Januari sampai Maret rata-rata per hari Terminal itu melayani penumpang sekitar 203 orang. Pada bulan April ini tercatat melayani sebanyak 209 penumpang per hari.
Sementara itu untuk pengguna layanan AKAP di Terminal Poris Plawad Tangerang, dia menyebut terjadi peningkatan jumlah pengguna sebesar 25,4 persen. Pasalnya lanjut Polana, pada Januari hingga Maret, rata-rata setiap hari terminal tersebut melayani penumpang sekitar 446 orang, sedangkan sepanjang April, rata-rata setiap harinya terdapat 559 penumpang.
Dia melanjutkan, untuk Terminal Jatijajar Depok, selama Januari-Maret 2021, setiap hari rata-rata melayani penumpang AKAP sekitar 324 orang, sementara pada April setidaknya rata-rata per hari terdapat pengguna layanan angkutan AKAP di terminal tersebut sekitar 501 penumpang. “Dengan demikian kenaikan penumpang yang berangkat melalui Terminal Jatijajar tercatat kurang lebih sebesar 54,7 persen,” jelasnya.
Dengan adanya peningkatan jumlah penumpang, maka penegakan protokol kesehatan pada layanan angkutan umum massal menjadi kunci utama yang harus terus dijaga di masa pandemi.
Menjelang masa peniadaan mudik yang akan berlangsung mulai tanggal 6-17 Mei 2021, secara acak akan dilakukan tes GeNose C19 kepada para calon penumpang yang hendak memanfaatkan layanan melalui terminal-terminal yang berada di bawah pengelolaan BPTJ.
“Saya juga perintahkan kepada seluruh Kepala Satuan Pelayanan Terminal yang berada di bawah pengelolaan BPTJ untuk melakukan komunikasi dengan baik kepada seluruh operator bus terkait dengan pelaksanaan tes GeNose ini supaya dapat berjalan dengan lancar dan maksimal termasuk mekanisme pengembalian tiket kepada calon penumpang apabila dalam pelaksanaan tes GeNose ditemukan adanya calon penumpang yang terindikasi gejala positif,” pungkasnya.
Peniadaan layanan AKAP maupun AKDP untuk mudik Menurut Polana, merupakan tindak lanjut dari terbitnya Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri Tahun 1442 H Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Pemberhentian sementara layanan AKAP dan AKDP ini baik di terminal yang berada dibawah pengelolaan BPTJ maupun yang berada di bawah pengelolaan Pemerintah Daerah,” jelas Polana.
Untuk mengakomodir masyarakat yang secara mendesak harus melakukan perjalanan keluar Jabodetabek dan non mudik sebagaimana yang dikecualikan dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. 13 Tahun 2021, Polana menyampaikan Terminal Terpadu Pulo Gebang dan Terminal Tipe A Kalideres, Jakarta dipersiapkan untuk tetap membuka layanan AKAP.
Meski layanan AKAP dan AKDP pada Terminal Bus di Jabodetabek akan dihentikan sementara, namun bukan berarti aktifitas terminal tersebut akan berhenti total. Menurut Polana operasional terminal bus di Jabodetabek tetap berlangsung untuk melayani angkutan TransJabodetabek. Contoh layanan TransJabodetabek misalnya bus dengan rute dari Terminal Poris Plawad Tangerang menuju Bekasi, meski lintas wilayah propinsi namun masih dalam wilayah aglomerasi Jabodetabek. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post