SATELITNEWS.ID, PONDOK AREN—Upaya pencarian terhadap tiga bocah yang hilang setelah terbawa arus kali ketika banjir meluap di Tangerang membuahkan hasil. Ketiganya ditemukan tak bernyawa, kemarin.
Dua dari tiga bocah yang hilang akibat hanyut berasal dari Kota Tangerang Selatan. Sedangkan, satu anak lainnya merupakan warga Ciledug Kota Tangerang.
Kemarin, tim Satpol PP pencari dua anak yang hanyut di Kali Angke kawasan Pondok Maharta, Pondok Aren Tangsel menemukan jasad keduanya. Korban tersangkut di jaring yang dipasang tim Satpol PP di bawah jembatan Kramat dalam keadaan sudah kaku tak bernyawa.
“Korban yang pertama ditemukan bernama Desta (12). Korban ditemukan tersangkut jaring di bawah jembatan Kramat dalam kondisi sudah meninggal dunia,” kata Firmansyah, salah satu Tim Rescue Satpol PP Tangsel, Rabu (26/2).
Komandan Rescue Satpol PP Tangsel Badhawi, menerangkan, sejak adanya laporan anak hilang Selasa siang (25/2), timnya langsung bergerak melakukan pencarian bersama-sama dengan tim dan relawan lainnya. Pencairan dua anak hanyut dibagi per kelompok.
“Kita ada beberapa dari Satpol PP, BPBD, relawan. Dibagi ke beberapa titik untuk menyusuri kali. Kalau di titik kami, kami pasang jaring dan satu anak bisa ditemukan,” ungkap Badhawi.
Korban atas nama Desta ditemukan ditemukan di Kali Serua, Fortune Graha Raya RT 001/02, Kelurahan Tajur Kecamatan Ciledug Kota Tangerang sekitar pukul 07.20 WIB. Saat ditemukan posisi korban tengkurap. Korban ditemukan tak jauh dari lokasi hanyut di Kali Angke. Jenazah Desta yang masih duduk di bangku SMP itu kemudian dibawa ke rumah duka di Pondok Serut RT 003 RW 003, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.
Di malam harinya, pihak Satpol PP menemukan jasad Muhamad Nazar (14). Warga Pondok Kaceng Timur Gang Lurah RT03/03 No.147 C Pondok Aren itu juga ditemukan tersangkut di jaring.
“Selanjutnya kita serahkan kepada keluarga korban,” kata dia.
Keluarga korban tampak syok saat mobil ambulans yang membawa jenazah Desta tiba di rumah. Mereka merasa kehilangan sosok Desta anak yang penurut dan rajin. “Ketemu terakhir ini dia bilang gak pernah main di kali. Dia bilang aku mau nyari ikan aja, gak taunya dia malah berenang. Dia anak bontot dari dua bersaudara,” ujar Adi, paman korban usai mensalatkan jenazah Desta di Masjid Nurul Yaqin, Pondok Kacang Barat, Pondok Aren.
Saat kejadian itu, ibunya sangat terpukul sekali. Orangtua korban tidak menyangka akan ada kejadian ini. “Bapaknya saat kejadian lagi gak di rumah, bapaknya lagi kerja sebagai pengrajin kayu di Parung Panjang,” terangnya.
Adi menjelaskan, jenazah Desta akan dimakamkan di Blitar Jawa Timur. “Ayahnya Sunarno orang Blitar, dan ibunya Atun orang Pemalang. Almarhum dimakamkan di kampung halaman ayahnya,” ujar Adi.
Di Kota Tangerang, Muhammad Alvian, siswa SD yang terseret hanyut di bantaran kali Embel dan kali Angke, Ciledug akhirnya ditemukan. Bocah berusia 11 tahun ini ditemukan oleh tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang dalam kondisi tak bernyawa.
Koordinator Lapangan BPBD Kota Tangerang Muhammad Zaenal Muttaqin mengatakan lokasi penemuan mayat bocah tersebut merupakan persimpangan daerah aliran sungai. Aliran air sungai ada yang mengarah ke Jakarta.
“Ada di pintu air dekat bendungan Polor Jakarta. Perbatasan Jakarta Barat,” ujarnya Rabu (26/2).
Penemuan mayat perumahan Grand Villa tersebut ditemukan tim gabungan sekitar pukul 14.43 WIB. Dia terdampat di bantaran sungai sekitar Kebon Pisang Pendungan Polar dalam kondisi tertumpuk kayu.
Petugas sempat mengalami kendala dalam melakukan pencarian warga Perumahan Grand Villa tersebut lantaran kondisi sungai yang deras. Namun setelah pencarian selama kurang lebih 20 jam korban akhirnya ditemukan.
“Jadinya mayat timbul tenggelam,” jelas Zaenal. Kini jasad dibawa ke RSUD Kota Tangerang.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Febi Darmawan membenarkan bahwa telah ditemukan mayat bocah tersebut. Awalnya tim gabungan tak dapat mengidentifikasi mayat tersebut. Lantaran kondisinya yang dipenuhi lumpur. “Belum dapat diidentifikasi tadinya. Karena terdapar dan banyak lumpur. Baru kita pastikan itu korban hanyut setelah identifikasi,” ujarnya. (irfan/jarkasih/gatot)
Diskusi tentang ini post