SATELITNEWS.ID, SERANG–Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), mengajak masyarakat Banten untuk terus membangkitkan budaya dan peradaban Kesultanan Banten yang kooperatif dan toleran.
Hal itu disampaikan WH, dalam acara Buka Puasa Bersama (Bukber) dengan MUI Provinsi Banten, FKUB Provinsi Banten, Pimpinan Ormas Islam, Forkopimda Provinsi Banten, serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Banten, di Rumah Dinas Gubernur Banten, Jl. Jenderal Ahmad Yani Nomor 158, Kota Serang, Selasa (4/5).
“Mudah-mudahan, masyarakat Banten menjadi masyarakat yang berakhlakul karimah,” kata Gubernur WH, Selasa (4/5).
Katanya, selama empat tahun menjabat Gubernur Banten, perbedaan tidak menjadikan konflik. Hal itu sudah dibuktikan pula, dalam beberapa pemilihan Kepala Daerah. Dimana perbedaan pilihan politik, tidak menjadi sumber atau pemicu konflik.
“Hanya di media social, yang dijadikan tempat ekspresi pribadi. Budaya kita dari dulu kooperatif, kerjasama dan toleransi,” tambahnya.
“Sejak masa Kesultanan Banten, ada banyak suku dan budaya. Ada Cina, Bugis, Madura dan lainnya,” tambahnya.
Menurutnya, Pemprov Banten melakukan Revitalisai Kawasan Keraton Kesultanan Banten atau Banten Lama, serta akan membangun Islamic Center, sebagai salah satu upaya dalam membangkitkan kembali peradaban Kesultanan Banten.
“Nilai-nilai budaya Kesultanan Banten kita kembangkan,” tegas Gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menyosialisasikan serta menyampaikan latar belakang Pelarangan Mudik Lebaran Idul Fitri 1442 H, untuk mengendalikan kasus penyebaran penularan Covid-19. “Covid-19 harus dikenali betul. Kita harus berusaha. Pemerintah sudah mengeluarkan Rp 14 Triliun, untuk biaya perawatan Covid-19. Kemarin strain dari India, sudah masuk di Tangerang Selatan. Jadi mudik tidak boleh,” ungkap Gubernur.
“Makanya disiapkan 19 titik penyekatan oleh Pak Kapolda,” sambungnya.
Menurutnya, tempat peribadatan diperbolehkan, namun harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Melalui para Tokoh Agama, Gubernur juga menyampaikan permintaan maafnya jika kebijakan (larangan mudik) yang diambil pemerintah, membatasi silaturahmi secara langsung.
Dalam kesempatan itu, Ketua MUI Banten KH. AM Romly, mengajak para agamawan untuk mengajak masyarakat melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya. “Negeri yang taat pada Tuhan, akan mendapatkan kemakmuran,” ungkap Romly. (rls/mardiana)
Diskusi tentang ini post