SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang menipis. Hal ini disebabkan minimnya masyarakat yang mendonorkan darahnya selama bulan suci Ramadan 1442 Hijriah. Demikian diungkapkan oleh Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Djumansyah.
Dia mengatakan bila dibandingkan dengan hari biasanya, perbedaan jumlah pendonor menurun drastis. Namun, demikian kata Oman ketersediaan kantong darah masih aman. “Memang gini, pertama adalah setelah Covid-19 ya semua dibatasi. Kemudian, vaksin juga karena orang yang divaksin tidak bisa langsung donor darah menunggu waktu dulu,” ujarnya kepada Satelit News, Selasa, (04/05).
Kendati demikian kata Oman, PMI Kota Tangerang tak kehabisan akal untuk mengajak masyarakat donor darah bulan Ramadan ini. Inovasi yang dilakukan yakni dengan sistem jemput bola. Dimana, petugas PMI mangambil stok darah langsung kepada masyarakat.
“Donor darah sebelum dan sesudah buka puasa atau tarawih setiap hari , kita kirim lima unit (mobil/personel PMI) setiap hari ke wilayah. Karena kita selaku penyedia yang gimana stok harus selalu ada. Kalo enggak ada, ya sudah selesai,” kata mantan anggota DPRD Kota Tangerang ini.
Sejauh ini kata Oman sebenarnya antusias masyarakat terhadap donor darah sangat tinggi. Namun ada berbagai kendala yang membuat mereka urung donor darah. Mulai dari kondisi Bandan yang tidak fit dan lain sebagainya.
“Untuk antusias, tinggi tapi itu karena berbagai kendala kayak tensi nya yang tinggi atau rendah terus HB rendah. Masih belum optimal,” kata Oman yang juga menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Tangerang.
Hal serupa juga terjadi pada stok darah konvalesen untuk terapi penderita Covid-19. Oman mengkapkan sejauh ini masyarakat penyintas Covid-19 masih sedikit yang mendonorkan darah konvalesennya.
Padahal, ini merupakan momen yang harus dimanfaatkan dengan baik dan secepatnya dilakukan pendonoran. Pasalnya, penyintas Covid-19 hanya dapat mendonorkan darahnya dalam kurun14 hari sejak sembuh. “Masih jalan di bulan Ramadan, karena gini kan ada satu orang yang pernah atau penyintas Covid bisa menyumbangkan darahnya dua minggu setelah paparan,” Kanya Oman.
Momen banyaknya masyarakat yang berhasil sembuh dari Covid-19 ini kata Oman harus dimaksimalkan. Pasalnya penyintas hanya dapat mendonorkan plasma darah selama lima minggu sejak sembuh. “Jangan sampai momen emas nya hilang setelah lima minggu mereka tidak bisa diambil lagi Secara anti bodimya itu loh,” katanya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post