SATELITNEWS.ID, KOSAMBI—Belasan sekolah swasta di Kabupaten Tangerang tutup selama pandemi Covid-19. Salah satunya adalah SMP PGRI Kosambi. Sekolah swasta yang dulunya berada di Jalan Salembaran Jaya Kecamatan Kosambi itu resmi gulung tikar pada tahun 2021.
SMP PGRI Kosambi tidak mempunyai gedung bangunan untuk proses pembelajaran kepada siswa. Sejak berdirinya sekolah tersebut, proses belajar mengajar berlangsung dengan memakai gedung SDN Salembaran 3. Aktivitas itu dilakukan pada pukul 13.00-17.00 Wib.
Guru PGRI Kosambi Halimah Tusadiah mengungkapkan selama tiga tahun terakhir, tepatnya sejak tahun 2018, sekolah tersebut hanya mendapatkan sedikit siswa baru. Sedangkan di tahun 2019 pendaftarnya hanya 5 orang. Bahkan di tahun 2020, siswa yang mendaftar ke sekolah tersebut hanya satu orang.
Pihak sekolah hanya mempertahankan kelas 12 yang memiliki 30 siswa. Sedangkan kelas 11 yang hanya mempunyai 10 orang dipindahkan ke SMP PGRI 242 Teluknaga di Jalan Kampung Melayu Barat Kecamatan Teluknaga.
“Seluruh pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk menutup sekolah di tahun 2021 dikarenakan terdapat sekolah negeri baru yang tidak jauh dari PGRI Kosambi,”ungkap Halimah, Kamis (6/5).
Halimah menambahkan SMP PGRI Kosambi sebenarnya memiliki lahan untuk lokasi pembangunan gedung. Namun, letaknya di pelosok sehingga dikhawatirkan tidak menjadi pilihan bagi para siswa. Oleh karenanya, PGRI Kosambi memutuskan tidak membangun gedung di lahan tersebut.
Menurut Halimah, SMP PGRI Kosambi gagal bersaing dengan sekolah negeri. Semenjak ada SMP Negeri di Kosambi, para orang tua memilih untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah tersebut.
“Semenjak ada sekolah negeri (siswanya jadi sedikit-red). Orang-orang pasti lebih pilih itu karena pembayarannya tidak seperti sekolah swasta,”ungkap Halimah Tusadiah.
Sebelumnya diberitakan, belasan sekolah swasta di Kabupaten Tangerang mengalami kebangrutan selama pandemi Covid-19. Sekolah itu tutup setelah gagal mendapatkan pemasukan lantaran orang tua murid enggan membayar biaya pendidikan.
Pemerhati pendidikan, Zaenal Mutakin mengatakan sepanjang masa pandemi Covid-19, ada 15 sekolah yang mengalami kebangkrutan hingga tutup. Salah satunya adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di wilayah Kecamatan Pasar Kemis.
“Saat ini kurang lebih ada 15 sekolahan yang mengalami kebangkrutan hingga tutup. Salah satunya SMP PGRI di Kecamatan Pasar Kemis, ” kata Zaenal kepada Satelit News, Rabu (5/5). (mg3/gatot)
Diskusi tentang ini post