SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Tangerang belum menemukan adanya kasus baru positif Covid-19, yang berasal dari kluster Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Sabtu (22/5).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang dr. Hendra Tarmizi mengatakan, tidak ada kasus positif Covid-19 dari kluster lebaran 1442 H. Meski belum ada potensi, lonjakan kasus mungkin bisa terjadi.
“Untuk kluster baru tidak ada. Secara umum, di Kabupaten Tangerang peningkatan kasus belum signifikan. Tapi ada beberapa laporan dari beberapa kecamatan,” tuturnya.
Hendra menjelaskan, terdapat peningkatan kasus di beberapa kecamatan, yang semula 1-2 kasus, kini menjadi 5 kasus. Jadi ada peningkatan yang bermakna di kecamatan tertentu, tapi secara umum belum ada peningkatan. Sebab kata dia, masa inkubasi seseorang yang terinfeksi virus corona terjadi dalam rentang waktu 7-10 hari.
“Kita akan pantau itu antara tanggal 20 sampai 27 Mei, 7-10 hari setelah lebaran baru keliatan ada peningkatan atau enggak. Kalau sekarang belum,” terangnya.
Hendra pun mengimbau kepada seluruh pemudik ataupun masyarakat yang kembali dari bepergian pada saat libur panjang lebaran tahun ini, untuk melakukan swab antigen ataupun PCR.
“Yang perlu kita perhatikan sekarang adalah bagaimana agar kasus ini tidak melonjak. Salah satu faktor utamanya adalah, melakukan swab antigen ataupun PCR bagi mereka yang kembali dari bepergian,” tukas Hendra.
Hendra menambahkan, seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Tangerang juga sudah siap, untuk melakukan penanganan apabila terjadi lonjakan kasus baru. Pelaksanaan vaksinasi hingga kini masih berlangsung pada kategori Lansia, dan juga tenaga pengajar yang direncanakan selesai hingga pertengahan tahun.
Sementara itu, berdasarkan data dari website resmi Informasi Covid-19 Kabupaten Tangerang Sabtu (22/5), kasus konfirmasi total Covid-19 saat ini mencapai 10.503 kasus, dengan jumlah pasien sembuh 10.181 pasien, dan sebanyak 232 orang meninggal dunia.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang lewat Dinas Sosial (Dinsos) mulai menyalurkan bantuan sembako kepada pedagang dan juru parkir di tempat wisata. Sebagai kompensasi penutupan sementara tempat wisata di Banten mulai tanggal 16 hingga 31 Mei 2021.
Kebijakan penutupan tertuang dalam SE Bupati Tangerang Nomor 443.2/1918/Bag.Um/2021 tentang Penutupan Sementara Destinasi Wisata Dampak Hari Raya Idul Fitri Tahun 2021. SE tersebut untuk antisipasi lonjakan kasus Covid-19 dan menindaklanjuti Instruksi Gubernur Banten No 556/901-Dispar/2021.
Penyaluran bantuan sembako yang bersumber dari Coorporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan ini, sudah dimulai sejak 19 Mei 2021. Setelah digelar pertemuan antara Pemkab Tangerang dengan pengelola tempat wisata.
Kepala Dinsos Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengungkapkan, salah satu penyaluran bantuan sembako yakni pada 20 Mei 2021. Bantuan tersebut diberikan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Ranjala Desa Kronjo, sebagai pengelola retribusi karcis tanda masuk Pulau Cangkir.
“Hari ini kita menyalurkan sembako untuk Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo sebagai perintah dari Pak Bupati untuk masyarakat terdampak penutupan sementara tempat wisata. Kita salurkan sebanyak 300 paket sembako yang terdiri dari minyak goreng, beras, terigu, indomie dan telur,” pungkasnya. (aditya)
Diskusi tentang ini post