SATELITNEWS.ID, TIGARAKSA—Wakil Bupati (Wabup) Tangerang Mad Romli membuka Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Kabupaten Tangerang Tahun 2021, yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) di Gedung Serba Guna (GSG) Kabupaten Tangerang, Tigaraksa, Senin (24/5). Sebanyak 28 alat dari inventor perwakilan 18 kecamatan unjuk kemampuan untuk meraih juara 1 hingga 3.
Wabup Mad Romli, mengajak masyarakat untuk lebih kreatif dan inovatif dalam mengelola sampah di Kabupaten Tangerang. Lanjutnya, TTG juga merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan dioperasikan secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan.
Lanjut pria yang akrab disapa H. Ombi ini, bahwa TTG sangat penting dan perlu dilakukan dalam upaya untuk mengembangkan dan memanfaatkan, serta meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya lokal masyarakat. Menurutnya, dengan pelaksanaan Lomba TTG ini, diharapkan akan mendorong berbagai inovasi dan pengembangan teknologi tepat guna, khususnya dalam pengelolaan sampah yang benar-benar siap dan mudah diaplikasikan. Karena sebagai salah satu upaya mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Tangerang.
“Mari kita ubah mindset kita tentang sampah. Kita bisa mulai dari diri kita, masyarakat, dan lingkungan sekitar kita. Teknologi Tepat Guna yang nanti akan diterapkan, harus mampu menjadi potensi yang dapat membawa dampak positif bagi masyarakat, baik secara aspek ekonomi maupun lingkungan. Sebagaimana tema Hari Peduli Sampah Nasional yakni Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi,” ujar mantan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang ini dalam sambutannya.
Kepala DPMPD Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana menambahkan, dengan adanya Lomba TTG ini diharapkan dapat menciptakan efesiensi dan efektifitas, yang dapat memberikan nilai tambah dan mutu dari kegiatan masyarakat. Serta perlu juga dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan dan pemanfaatan teknologi tepat guna ini.
“Semoga melalui Lomba TTG ini dapat digali kreatifitas masyarakat umum dan pelajar, agar dapat langsung bisa diterapkan oleh masyarakat di wilayahnya masing-masing,” kata Dadan.
Kabid Pemberdayaan Masyarakat pada DPMPD Kabupaten Tangerang, Budi Lestari mengatakan, sasaran pelaksanaan kegiatan Lomba Kaji Terap TTG tingkat Kabupaten Tangerang adalah pelajar setingkat SMA/ SMK negeri atau swasta dan unsur masyarakat lainnya se-Kabupaten Tangerang. “Dilaksanakan Senin-Selasa (24-25/5) di GSG Kabupaten Tangerang. Hadiahnya juara 1 Rp18 juta, juara 2 Rp13 juta dan juara 3 Rp10 juta,” jelasnya.
Budi mengungkapkan, jumlah peserta lomba TTG ada 18 kecamatan. Kecamatan Kelapa Dua tampilkan tabung gas metana, tabung kompotser tepat guna dan alat pengurai sahut kelapa untuk produksi sapu dan lainnya. Pasar Kemis menampilkan Pemletustik (Pembangkit Listrik Tenaga Uap Sampah Plastik), daur ulang limbah masker non medis dengan lemon polder (bubuk lemon) menjadi healthy pillow (bantal sehat), dan lampu emergency pengganti lilin. Sukamulya menampilkan mesin penghasil BBM dan listrik dari sampah plastik, alat pembakaran sampah minim polusi dengan sistem iritasi talang air penghasil listrik alternatif berbasis heart energi, dan pemanfaatan sampah plastik menjadi genteng penghasil listrik (GeLi). Solear menampilkan sistem penyaring air dan sensor timbal dan mesin komposter. Balaraja menampilkan mesin tradisional pengolahan sampah plastik menjadi paving block dan bahan bakar dengan madyani minim polusi asap, serta sistem pengelola sampah otomatis untuk efesiensi pengelolaan sampah sebagai bahan baku briket sampah.
Selain itu, Kecamatan Rajeg menampilkan bio gas Rajeg dan bangku eco healty. Mauk menampilkan penghasil gas metana dan kincir angin generator. Legok menampilkan mesin pengelola sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Kronjo menampilkan alat incinerator multifungsi. Cisoka menampilkan alat penghancur rumput. Kosambi menampilkan drum pengelola limbah pupuk cair. Gunung Kaler menampilkan alat penghasil bahan bakar gas dari sampah. Cikupa menampilkan smart composter. Tigaraksa menampilkan E Voltor pembangkit listrik arus DC. Panongan menampilkan pencegah sampah organik rumah tangga. Cisauk menampilkan reaktor pirolosis. Sindang Jaya menampilkan alat pembersih gabah. Serta Kreset menampilkan alat monitoring tempat sampah berbasis web.
“Ada 11 kecamatan yang tidak mengikuti lomba TTG tingkat Kabupaten Tangerang tahun 2021,” jelasnya.
Kasi Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan TTG pada DPMPD Kabupaten Tangerang, Udin mengatakan, tema Lomba TTG tingkat Kabupaten Tangerang tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena fokus lada satu tema yakni melalui pengelolaan sampah untuk energi keterbarukan sebagai kearifan lokal Kabupaten Tangerang. Kalau sebelumnya kata dia, tidak terarah atau fokus untuk TTG yang dikembangkan di wilayah.
“Sesuai instruksi pimpinan, kami lebih dulu menanyakan persoalan yang dihadapi masyarakat urban ke Puspitek, hasilnya ada beberapa persoalan, salah satunya persoalan sampah. Nah itu kita jadikan fokus tema lomva TTG tahun ini,” pungkasnya. (*/dit)
Diskusi tentang ini post