SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG—Walau bencana non alam yakni Covid-19 menghantam perekonomian, namun tak berpengaruh terhadap tren investasi di wilayah Kabupaten Pandeglang.
Hal itu dibuktikan dari catatan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pandeglang, bahwa dalam dua tahun terakhir tren investasi di Kabupaten Pandeglang mengalami peningkatan.
Pada tahun 2019 nilai investasi ditargetkan sebesar Rp645,5 miliar dan terealisasi Rp618 miliar atau 95,75 persen. Jumlah tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp522,1 miliar dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp617,5 miliar.
Kemudian pada tahun 2020, target investasi Rp650,1 miliar terealisasi Rp726,8 miliar atau 111,80 persen. Jumlah tersebut berasal dari PMA Rp2,1 miliar dan PMDN Rp724,6 miliar.
Kepala DPMPTSP Kabupaten Pandeglang, Ida Novaida mengatakan, meningkatnya tren investasi tidak bisa terlepas dari beberapa faktor, seperti adanya revisi Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), deregulasi perizinan, integrasi pelayanan perizinan hingga dukungan dari stakeholder termasuk masyarakat.
“Tahun 2019 memang investasi trennya turun, karena pascatsunami pada akhir 2018, mungkin investor masih berpikir-pikir melihat situasi dan kondisi Pandeglang. Tapi setelah itu mulai membaik dan alhamdulillah, pada tahun 2020 meski di tengah pandemi Covid-19, karena berkat dukungan semua pihak nilai investasi trennya mengalami kenaikan,” kata Ida Novaida, saat ditemui di Mal Pelayanan Publik (MPP) Pandeglang, Senin (31/5).
Lanjut Ida, pada bulan Agustus 2020, Pemkab Pandeglang mulai mengoperasikan MPP dan itu turut mendorong investasi ke daerah. Selain tentunya pengaruh dari revisi Perda RTRW.
“Perda RTRW sangat berpengaruh terhadap nilai investasi yang masuk, karena memang begitu Perda disahkan, banyak orang (investor, red) yang masuk lagi ke Pandeglang. Mudah-mudahan dengan adanya lima kawasan industri dalam Perda RTRW ini bisa menjadikan daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di Pandeglang,” harapnya.
Ida menilai prospek investasi di Kabupaten Pandeglang cenderung naik. Bahkan berdasarkan hasil pemantauan investasi triwulan pertama yang dilakukan pada tanggal 20 hingga 23 April di 16 perusahaan, terdapat Rp2,19 triliun nilai tambahan realisasi modal tetap.
“Trennya naik dan mudah-mudahan terus naik. Mudah-mudahan tidak ada kondisi yang memprihatinkan. Mudah-mudahan virus corona cepat berlalu dan orang juga mau berinvestasi di Kabupaten Pandeglang,” ucapnya.
Banyaknya investasi yang masuk ungkap Ida, tentunya akan berkorelasi dengan penyerapan tenaga kerja yang berasal dari warga lokal. Apalagi sejumlah perusahaan yang berinvestasi sudah berkomitmen untuk menyerap tenaga kerja lokal.
“Kalau tenaga ahli biasanya mereka (investor, red) bawa sendiri dan untuk (karyawan, red) yang di luar itu biasanya merekrut tenaga kerja lokal. Kami harap dengan adanya investasi di Kabupaten Pandeglang tentu dapat memberikan benefit yang luas, baik terhadap pemerintah daerah dan juga masyarakat,” tandasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perizinan pada DPMPTSP Pandeglang, Erik Widaswara menambahkan, semua investor yang ada di Kabupaten Pandeglang selalu mendapatkan pengawasan darinya. Saat ini saja kata dia, sudah ada 16 perusahaan yang sudah diawasi langsung ke lapangan.
“Kegiatan pemantauan dan pengawasan itu meliputi persoalan perizinannya, Sumber Daya Manusia (SDM)-nya, mesin peralatan dan lainnya berkaitan usaha. Baru 16 perusahaan ditahap pertama, yang sudah itu diantaranya seperti tambak udang dan Auto 2000,” pungkasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post