SATELIT NEWS.ID, TANGERANG—Sudah setahun lebih proses belajar mengajar dilaksanakan secara daring seiring belum meredanya kasus Covid-19 di Kota Tangerang. Karena itu pula, siswa dan guru menjadi jarang bertemu demi mencegah penularan wabah yang menyerang hampir seluruh belahan bumi itu. Pun ketika akhirnya bertemu, maka biasanya hanya pada saat siswa menyerahkan tugas yang sebelumnya sudah disampaikan oleh guru. Itu juga dalam waktu yang terbatas.
Rupanya, terlalu lama belajar tanpa tatap muka menimbulkan persoalan baru. Seperti cerita salah seorang siswa kelas VIII di salah satu SMP negeri di Kota Tangerang bernama I Gusti Agung Ksatria (14). Saat datang ke sekolah untuk menyerahkan tugas, rupanya ia sempat tak dikenali gurunya. Kejadian lucu sekaligus miris dialami Satria demikian ia karib disapa, Senin (31/05/2021) lalu. ‘Pengalaman’ ini pun ia ceritakan ke ayahnya.
“Jadi ceritanya mau nyerahin tugas mingguan ke sekolah. Sampai di depan ruang kelas, saya nggak dikenalin guru. Guru nanya ke saya, kamu dari mana? padahal teman-teman saya lainnya dikenali,” ujar Satria seperti diceritakan ayahnya. Beruntung saat itu teman-teman siswa asal Kecamatan Ciledug ini akhirnya menjelaskan ke sang guru bahwa mereka satu kelas.
Satria kemudian tahu mengapa ia tidak dikenali gurunya. Menurut ayahnya, secara fisik anak nomor dua ini dalam setahun tumbuh secara pesat. Apalagi, saat datang siswa datang memang tak mengenakan seragam. Rupanya, perubahan itu membuat ‘pangling’ gurunya. “Katanya badannya udah gede, udah kayak anak SMA” ucapnya.
Karena itu, Satria pun berharap, agar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka bisa segera dilaksanakan. Selain tidak ingin ‘momen’ itu terulang, dia juga sudah kangen bertemu teman-temannya. “Kalau disuruh milih sekolah daring atau tatap muka, ya milih sekolah tatap muka,” pungkasnya.
Sebelumnya saat memberi sambutan pada acara halalbihal PGRI Kota Tangerang Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengajak para tenaga pengajar terus menyosialisasikan protokol kesehatan baik di dalam rumah maupun di luar rumah yang baik dan benar kepada para siswa dalam rangka persiapan menghadapi proses pembelajaran tatap muka.
“Jika memungkinkan dan bisa dilaksanakan pembelajaran tatap muka, saya minta mulai dari sekarang tenaga pengajar untuk kembali menyosialisasikan pada siswa perihal penerapan protokol kesehatan yang baik dan benar,” katanya. (made)
Diskusi tentang ini post