SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Sebanyak 53 sekolah dasar di Kota Tangerang akan melaksanakan program sekolah inklusi pada tahun 2021. Salah satunya adalah SDN Tangerang 5 yang berlokasi di Jalan Jendral Ahmad Yani No.17, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang.
Kepala SDN Tangerang 5 Imas Masfupah mengatakan beberapa persiapan akan dilakukan untuk melaksanakan program sekolah inklusi. Terutama untuk menangani anak berkebutuhan khusus yang bergabung dengan para pelajar normal lainnya.
Imas menyatakan kesiapan fisik para guru pengajar akan diperkuat. Selain itu mereka juga kembali berlatih kesabaran. Langkah itu dilakukan karena guru di SDN Tangerang 5 tidak memiliki bekal ilmu psikologi yang memadai. Mereka hanya belajar tentang psikologi saat menuntut ilmu dari perguruan tinggi masing-masing. Namun bagi Imas, bekal itu cukup untuk menangani anak berkebutuhan khusus.
“Kalau lulusan sekolah pendidikan guru kita dibekali ilmu psikologi. Jadi ya memang kalau bertemu anak seperti guru sudah tahu, termasuk ciri gaya belajar setiap anak,”ujar Imas.
Dia berharap melalui program sekolah inklusi, guru dapat lebih mengetahui karakter serta keterbatasan anak dalam belajar. Anak berkebutuhan khusus harus dibina secara profesional.
“Kalau sekarang ada pendampingan. Guru sekolah diberikan pembekalan pembekalan, materi-materi tentang anak berkebutuhan khusus, teori dan praktik kan berbeda. Yang jelas teori dan materi bisa bermanfaat dan itu diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan supaya jika bertemu anak berkebutuhan khusus bisa menerapkan ilmunya,” ujarnya.
Dia menjelaskan, pada PPDB mendatang, setiap sekolah hanya boleh menerima maksimal tiga anak berkebutuhan khusus. Hal itu untuk menyesuaikan pengadaan sarana prasarana yang dibutuhkan para siswa berkebutuhan khusus.
“PPDB maksimal 3 anak dari 64 siswa dari 2 kelas. Sekolah tidak ada seleksi khusus dalam menerima anak berkebutuhan khusus. “Semua anak anak Indonesia harus belajar, harus diakomodir tidak boleh ada sekolah yang menolak anak seperti itu. Yang dibutuhkan sekolah saat ini adalah kerjasama orangtua murid dan murid,”pungkas Imas. (mg1/gatot)
Diskusi tentang ini post