SATELITNEWS.ID,SERANG–Berbeda dengan Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan, yang 90 persennya sudah memiliki gedung sendiri. Ternyata, Pengurus PGRI Kabupaten Serang hingga kini belum memiliki gedung.
Oleh karena itu, pihaknya memohon lahan (lokasi) ke Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah. Adapun untuk pembangunan gedungnya, organisasi para pendidik ini melakukan penggalangan dana infak. Ditargetkan, hingga tahun 2025 mendatang, gedung yang didambakannya itu sudah selesai.
Ketua PGRI Kabupaten Serang, Janjusi mengakui, sampai sekarang pihaknya belum memiliki gedung yang representative, sebagai sarana untuk menempa dan meningkatkan kompetensi guru khususnya di Kabupaten Serang. Sementara, untuk pengurus kecamatan hampir 90 persen sudah memiliki gedung.
“Nanti kami akan kukuhkan kepanitiaan penggalangan dana infak, untuk pembangunan gedung PGRI Kabupaten Serang. Untuk lokasi, kami sudah ajukan ke ibu Bupati (Tatu,red), dimana-pun kami bersedia. Kami targetkan, periode kami sampai 2025, gedung sudah berdiri. InsyaAllah, gedung yang representative itu, nantinya punya aula dengan kapasitas kurang lebih 1000 orang. Tentunya, didukung sarana dan prasarana lainnya,” kata Janjusi, saat ditemui usai Konferensi Kerja 1 PGRI Kabupaten Serang Periode 2020 – 2025, di Cinangka, Kamis (3/6).
Katanya, saat ini dana yang sudah terkumpul masih dibawah Rp 50 juta. Dana bantuan tersebut ujarnya, berasal dari Wakil Gubernur (Wagub) Banten Andika Hazrumy, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Kepala Dindikbud Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya, dan para pengurus PGRI Kabupaten Serang.
“Alhamdulillah (dana bantuan sudah bermunculan). Sudah ada bekal anggaran, untuk operasional panitia perencanaan pembangunan gedung PGRI Kabupaten Serang,” tambahnya.
Sementara, Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengaku, akan memberikan lahan di kawasan Puspemkab, untuk pembangunan gedung PGRI Kabupaten Serang. Tatu juga mengapresiasi, semangat gotong royong para pengurusnya.
“Tadi semua yang hadir iuran. Mudah – mudahan, kami dari Kabupaten atau dari Provinsi, bisa membantu pembangunannya,” ungkap Tatu.
Namun kata Tatu, proses pembangunan gedung tidak bisa dilaksanakan tahun ini. Karena dari tahun kemarin, dan tahun ini, anggaran untuk pembangunan banyak yang ditunda. “Kita sudah merencanakan untuk ini itu. Tapi Pemerintah Pusat, menyampaikam harus refocusing. Kita tarik lagi, untuk refocusing. Jadi banyak kegiatan yang dibatalkan. Mudah – mudahan, tahun depan sudah normal. Karena ini bisa menghambat program yang ada di RPJMD juga,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post