SATELIT NEWS.ID, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang tidak mau gegabah memberlakukan sekolah dengan sistem pertemuan tatap muka (PTM). Terlebih, PTM tidaklah diwajibkan melainkan harus dengan berbagai pertimbangan.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah menyampaikan, Pemkot Tangerang terus mendorong percepatan vaksinasi demi mencapai kekebalan kelompok (herd immunity). “Makanya Dinas Kesehatan sekarang sampai jemput bola, yang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) juga yang disabilitas. Selain itu, kita juga lagi mapping kampung-kampung yang padat dan memetakan daerah yang merah,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan protokol kesehatan. Termasuk mengerahkan seluruh OPD guna melakukan Operasi Aman Bersama. “Mudah- mudahan dua minggu ke depan akan terjadi penurunan, sebab kalau kita lihat tren kenaikan memang terjadi secara nasional. Makanya kita antisipasi agar kegiatan sosial masyarakat tetap aman dilaksanakan,” jelasnya.
Yang jelas, kata Arief untuk arahan menggelar PTM memang sudah ada. Namun begitu, pihaknya akan melihat kondisi di lapangan apakah bisa digelar PTM. “Kita lihat kondisi di lapangan, menyesuaikan dengan pandemi karena kebijakan itu (PTM-red) sudah boleh dilakukan untuk wilayah zona hijau dan kuning. Kota Tangerang masih orange. Tapi kita sudah mempersiapkan juga, kalau wilayah yang kita rasa aman mungkin akan kita berlakukan (PTM),”ungkapnya.
Tapi begitu, dia sekali lagi menegaskan Pemkot akan melihat dinamika di lapangan seperti apa. “Kita tidak mau gegabah, karena ini tidak diwajibkan. Sebab salah satu syarat terpenting adalah harus ada izin dari orangtuanya. Maka sekolah-sekolah membuat surat izin dan pernyataan dari orangtua,” ucapnya. Karena bisa saja katanya, jika anak sewaktu terpapar, maka tidak serta merta sekolah
disalahkan. “Bisa saja mungkin di jalanan, namanya juga naik angkutan umum. Atau mungkin dari orangtuanya yang bekerja, jadi ini tanggungjawab kita semua,”pungkasnya. (made)
Diskusi tentang ini post