SATELITNEWS.ID, SERANG–Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengaku, sangat prihatin melihat kasus pencabulan terhadap siswi SD yang dilakukan oleh gurunya, di Kecamatan Gunungsari. Sekda-pun meminta, agar sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait segera melakukan tindakan tegas terhadap oknum guru tersebut.
“Saya minta, BKPSDM untuk segera menindaklanjuti proses pengenaan sanksi bagi oknum guru yang amoral itu, segera berkoordinasi dengan BPKAD untuk langsung menghentikan pemberian gaji dan segala TPPnya (Tambahan Penghasilan Pegawai),” kata Sekda, kemarin.
Ia mengaku sangat prihatin atas kejadian tersebut. Menurutnya, kasus pencabulan ini sangat mencoreng dunia pendidikan, terlebih sebelumnya kejadian serupa pernah terjadi di Kecamatan Cikeusal, yang korbannya adalah siswi SMP.
“Saya sangat prihatin kasus di Cikeusal terulang lagi. Bahkan dengan korban siswi SD ,dengan jumlah lebih banyak,” tandasnya.
Ia juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang, mengadakan pembinaan yang lebih intensif untuk para guru dan Kepala Sekolah (Kepsek). “Dalam waktu dekat, saya akan minta diadakan pembinaan yang difasilitasi BKPSDM,” tuturnya.
Menurutnya, masih adanya kejadian tersebut, pertama karena kurangnya keimanan, kurang menyadari kedudukan dan tanggung jawabnya sebagai seorang pendidik. Padahal, seorang pendidik yang dalam sosio cultur memiliki tempat terhormat.
Kemudian, kurang pedulinya lingkungan sekitar terhadap persoalan yang semestinya sejak dini mendapat perhatian. “Kami unsur pimpinan Pemkab Serang, merasa pembinaan terhadap para pegawai yang masih kurang, ini tentunya harus ditingkatkan,” ujarnya.
Sementara, Sekretaris Dindikbud Kabupaten Serang, Aber Nurhadi mengatakan, pihaknya selama ini sudah sering melakukan pembinaan personal termasuk di Kecamatan Gunungsari. Namun ia menduga, guru yang melakukan tindakan pencabulan tersebut, tidak pernah menyerap materi binaan dan hanya menuruti hawa nafsu.
“Insya Allah, kami akan lebih gencar melakukan pembinaan. Karena kita merasa kecolongan, kita akan ke gugus tugas (melakukan pembinaan) dan sekolah,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post