SATELITNEWS.ID,SERANG–Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Serang, Ahmadi, mendorong penambahan armada angkutan sampah. Karena, volume sampah di Kabupaten Serang hingga kini mencapai 800 ton per hari.
Ahmadi mengatakan, pada tahun 2020 lalu untuk penambahan armada angkutan sampah, sebenarnya sudah dianggarkan. Namun karena pandemi Covid-19, sehingga anggarannya terkena refocusing . “Salah satu permasalahan di Kabupaten Serang, adalah sampah. Karena ada keterbatasan armada, baru 48 unit. Dari 48 unit itu, ada 6 unit yang sudah rusak,” kata Ahmadi, Minggu (13/6).
Menurutnya jika armada sudah mencukupi, dengan sendirinya tidak akan ada istilah kekurangan armada. Saat ini, volume sampah di Kabupaten Serang per hari mencapai 800 ton. Dengan armada hanya 48 unit, maka masih banyak sampah yang belum bisa terangkut.
“Per hari, paling berapa buangan ke Cilowong. Anggap 2 kali per mobil 6 kubik, kita hitung berapa ton contoh 5 ton, kali 48 unit, berarti 240 ton kali 2 jadi 480 ton. Berarti, masih kurang sekitar 320 ton yang belum terangkut per hari,” tuturnya.
Belum lagi jika hitungannya berhari-hari atau berbulan-bulan, yang tidak terangkut akibat keterbatasan armada. Sudah berapa ribu ton sampah yang menumpuk. “Idealnya, ada penambahan sekitar 40 unit armada lagi. Saya berharap, Bupati konsen dalam penambahan armada persampahan ini. Karena untuk kebersihan dan kesehatan masyarakat,” imbuhnya.
Sebelumnya, tahun depan (2022) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang berencana menambah armada pengangkut sampah di tujuh kecamatan. Karena, kerap kewalahan mengangkut tumpukan sampah yang terus bertambah.
Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang, Toto Mujiyanto mengatakan, belum lama ini pihaknya sudah melakukan rapat evaluasi pengelolaan sampah bersama kecamatan dan Bupati Serang.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, diketahui pengangkutan sampah di tujuh kecamatan saat ini masih terkendala belum punya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), hingga armada yang terbatas. “Ya, 7 kecamatan yang dikeluhkan kekurangan armada, operasional dan SDM sama TPA. Karena kita masih di Cilowong, jadi terbatas,” ujar Toto.
Oleh karena itu, kata dia, solusi yang akan dilakukan untuk mengoptimalkan peran tujuh kecamatan adalah menambah armada. Penambahan tersebut kemungkinan akan dilakukan pada tahun 2022 mendatang.
“Mudah-mudahan, tahun 2022 kita bisa lakukan penambahan armada. Satu kecamatan dua armada penambahannya, kalau keuangan Pemda memungkinkan,” ujarnya.
Ia juga menuturkan, saat ini jumlah armada yang dimiliki tujuh kecamatan tersebut bervariasi. Seperti Cinangka dan Anyer hanya 2, Cikande, Kramatwatu dan Ciruas ada 4 unit. Sedangkan idealnya, kebutuhan kecamatan tersebut berbeda-beda.
“Seperti Cikande, idealnya harus punya 6 sampai 7 unit. Karena jumlah penduduk meningkat perumahan banyak. Terutama sampah liar, harus tiap hari disisir kalau sehari nggak di sisir, banyak penumpukan sampah. Kalau armada banyak mudah,” tuturnya.
Sedangkan untuk TPA, rencananya akan dilakukan pembangunan Stasiun Peralihan Antara (SPA) di empat zona. Tujuannya, untuk memecah pembuangan sampah. “Tahun ini kita tidak lanjut dulu, karena anggaran terbatas,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post