SATELITNEWS.COM, CIPUTATTIMUR—Hujan lebat menyebabkan pondasi turap beton setinggi tujuh meter di Perumahan Griya Satwika Telkom Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan longsor sehingga menutup Kali Ciputat, Jumat malam (11/6/2021) malam. Hingga Minggu (13/6/2021), petugas Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel belum berhasil membersihkan longsoran yang menutup kali serta menyebabkan banjir di perumahan Narade Estate, Kelurahan Cipayung, Ciputat Timur tersebut.
Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangsel telah menurunkan empat alat berat dan satu mobil lighting untuk pengerjaan malam hari. Untuk membersihkan longsoran, DPU Tangsel bekerja siang-malam.
Kepala DPU Kota Tangsel, Aries Kurniawan menargetkan pembersihan longsor dapat dilakukan dalam empat hari. “Maksimal 4 hari tapi kita akan kerjakan maksimal. Setelah pembersihan berhasil dilakukan, maka langkah selanjutnya dilakukan memperkuat tanah dengan cerucuk dari bambu,” kata Aries.
Rencananya, DPU Kota Tangsel akan menutup dinding yang longsor dengan terpal agar tidak membahayakan saat dilakukan pekerjaan. Petugas juga akan memakai excavator breaker untuk menghancurkan dinding turap beton yang roboh kemudian memasang kisdam.
Upaya mengatasi longsor Kali Ciputat di Kota Tangerang Selatan dibantu BBWS Ciliwing –Cisadane. Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Sebari mengatakan pihaknya membantu kisdam dan menurunkan alat berat Long Arm Excavator dan Mobile Lighting,
“Pekerja akan kami lemburkan dan pembersihan material di sekitar lokasi longsor sehingga air tidak masuk lagi ke perumahan Narada Estate” ungkapnya.
Pantauan Satelit News di Griya Satwika Telkom Pisangan Ciputat Timur kemarin, pekerjaan membersihkan longsor di Kali Ciputat belum selesai dilakukan. Luas longsoran mencapai 10 meter lebih menyebabkan pekerjaan membutuhkan waktu. Sementara air yang memasuki perumahan warga belum surut karena Kali tertutup longsor.
Longsor itu sendiri menyebabkan dua unit rumah perumahan Nerada rusak berat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan mencatat 90 warga sempat mengungsi. Di samping adanya pengungsian, dua warga mengalami luka-luka. BPBD menginformasikan kedua warga telah dirawat di Rumah Sakit Asih, Ciputat.
Sementara itu Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie sempat memantau langsung keadaan longsor yang terjadi di perumahan Nerada Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Sabtu, (12/6/2021). Benyamin mengatakan akan ada penanggulangan dari Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman, dan Pertahanan (Perkimta).
“Kami akan menyiapkan kontrakan sementara untuk korban yang terdampak, kalau untuk harta benda lainnya seperti mobil, motor dan lain-lain relatif aman,” ujar Benyamin.
Dia meminta kepada dinas terkait agar selalu ada di lokasi dan berkoordinasi terus aparat setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel juga bersiaga di posko yang sudah disiapkan untuk siap siaga jika ada bencana lagi.
“Saya sudah minta kepada petugas yang lain untuk tetap disini selama pekerjaan berlangsung. Dari Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial dan BPBD secara bergantian menjaga posko dan berkoordinasi langsung kepada RT setempat,” tambahnya.
Mengingat bencana ini akan menimbulkan berbagai penyakit, dia juga mengaku sudah meminta Dinas Kesehatan untuk standby di tempat. Bahkan dapur umum juga sudah disiapkan.
Sugandi (43), salah satu warga yang terdampak bencana longsor tersebut menuturkan, selain rumahnya hancur, istri dan anaknya juga menjadi korban bencana longsor. Terdapat memar di bagian tubuhnya akibat tertimpa plafon rumah sedangkan jari manis anaknya sobek tergores puing-puing bangunan.
“Tadi sudah datang pak Wali Kota, katanya disuruh sabar dan cari tempat tinggal sementara, untuk pembiayaan akan disiapkan laporan saja ke pak RT,” ungkap Sugandi.
Sugandi mengaku bahwa longsor sudah terjadi dua kali, namun kali ini sangat parah sampai menghancurkan sebagian rumahnya. Dia juga sudah mempunyai firasat bahwa suatu saat nanti turap ini akan jatuh karena terlalu tinggi. (mg4/jarkasih/gatot)
Diskusi tentang ini post