SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Pandemi Covid-19 tak menyurutkan minat investor di Kota Tangerang. Terbukti realisasi penanaman modal di kota seribu industri sejuta jasa ini mencapai triliunan rupiah.
Tercatat, nilai investasi di Kota Tangerang mencapai Rp 3,16 triliun pada triwulan pertama atau sudah mencapai 39 persen dari nilai yang ditargetkan pada 2021 ini sebesar Rp 7,86 triliun.
Realisasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang mencapai 2.404.839.600.000. Kemudian, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 757.865.320.000.
Demikian diungkapkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Tangerang, Dedi Suhada. Menurut Dedi, secara garis besar investor tertarik menanamkan modalnya di Kota Tangerang lantaran akses yang mudah.
“Karena di Kota Tangerang sudah banyak akses yang mudah. Kota dekat dengan bandara dan juga ibukota Jakarta,” ujarnya kepada Satelit News di kantornya, Senin, (14/06/2021).
Meskipun, upah minimum regional (UMR) di Kota Tangerang yang mencapai Rp 4,2 juta namun hal itu kata Dedi tak menyurutkan para investor. Potensi Kota Tangerang nilai besar.
“Karena yang paling berat itu kan pada sektor gaji karyawan. Di Kota Tangerang UMR Rp 4,2 juta. Bisa saja mereka pilih di wilayah Jawa Tengah yang UMR-nya lebih kecil,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Bidang Pelayanan Penanaman Modal untuk DPMPTSP Kota Tangerang, Acep Wahyudi. Menurutnya, kemudahan perizinan di Kota Tangerang juga menjadi faktor para Investor menanamkan modalnya.
“Proses perizinan mudah, kalau sudah sesuai prosedur semuanya. Ini kami sangat jaga mengingat dampaknya ke depan luar biasa. Menyejahterakan masyarakat dengan lapangan kerja dan sektor pajak untuk pemasukan di Kota Tangerang,” jelasnya.
Diketahui, nilai investasi di Kota Tangerang pada 2020 mencapai Rp 8.352.763.990.000. Nilai itu terlampaui dari target yakni Rp 7,49 triliun. Pada triwulan pertama ini, investor paling banyak yakni dalam negeri diantaranya konstruksi, industri makanan, listrik, gas dan air, perumahan, kawasan Industri dan perkantoran.
Kemudian, investor luar negeri diantaranya pada palaing banyak di sektor transportasi, gedung, telekomunikasi, Industri kimia, farmasi, perdagangan, reparasi, industri mesin, elektronik, inatrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik, jam dan perdagangan. “Yang paling banyak berinvestasi itu barang dan jasa. Seperti Oppo saat ini sudah hampir selesai pembangunannya,” pungkasnya. (irfan/made)
Diskusi tentang ini post