SATELIT NEWS.ID, TANGERANG—Siapa sangka awalnya hanya coba-coba kini justru menjadi sumber penghasilan. Adalah Nur Syamsiah Rosada (43) seorang pelaku UMKM sukses membuat sekaligus memasarkan manik-manik seperti conector hijab atau craft.
Tak cuma itu, pada saat memulai usahanya tepatnya tahun 2016 lalu,warga Jalan Cimanuk 2 No 60 Perum 1 Karawaci Kota Tangerang ini hanya bermodal Rp 100 ribu. Tetapi untungnya dia pernah belajar tata boga. “Awalnya hanya membuat bros hijab dan ternyata lumayan laku, dari situ ditambah lagi jadi buat gelang, kalung, skrip masker, dan conector,” ujarnya, Selasa (14/06/2021).
Pada awal pandemi, penjualannya pun menurun. Sampai pada akhirnya Rosada membuat masker dari kain yang mempunyai berbagai macam motif. Dengan bermodalkan 100 ribu, ia bisa meraih omset hingga Rp 7 juta/bulan. “Waktu itu pertama buat untuk dipakai sendiri, lalu ketika diposting ke sosial media, alhamdulillah banyak yang pesen seperti masker untuk acara pernikahan,” tuturnya.
Untuk pembuatan semua produk yang dijual, dia dibantu oleh ibu serta adik kandungnya. Serta model yang dibuatnya pun hasil kreatifitas dirinya sendiri tidak melihat internet ataupun orang lain. Harga jualnya pun mulai dari Rp 5.000 sampai Rp 500 ribu, tergantung jenis material yang digunakan seperti batu alam, crystal ceko, swarosvky, dan mutiara.
Penjualan pun sudah mencapai luar kota antara lain Bandung, Bekasi serta Makassar, Sulawesi Selatan. Promosi itu ia lakukan di instagram. Pembuatannya pun setiap hari Senin-Jumat mulai pada pukul 09.00 hingga 13.00 WIB. Sampai saat ini pun saat ini sudah mempunyai empat reseller yang aktif.
“Tahun 2018 pertama kali bazar di QBIG Mal, masuk dengan tahap seleksi dan akhirnya disuplai sampai 1.050 pcs mulai dari bros yang terkecil. Kemudian diminta ke Butik Jenderal dengan tiga cabang dan Grand Mal Bekasi sampai tahun 2019,” ungkapnya.
Pemasaran yang dilakukan untuk saat ini selain di Instagram, melalui bazar juga sebulan sekali di mal. Serta mengikuti UMKM se-Kecamatan Karawaci. Selain memproduksi ia juga membuka jasa servis jika para konsumen yang sudah membeli barang kemudian mengalami kerusakan, jika hanya mengganti karet tali itu gratis namun jika ada tambahan lain itu dihargai mulai dari Rp 5 ribu. “Pada bulan Mei lalu omzet yang diraih sampai Rp 6 juta. Karena untuk pembelian bahan bahannya sendiri lebih murah, jadi meraih keuntungan sampai 100 persen,” pungkasnya. (mg03/made)
Diskusi tentang ini post