SATELITNEWS.ID, CIPUTAT—Mulai tahun ini, para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) diwajibkan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) serta data-data lengkap. NIB juga menjadi salah satu syarat mendapatkan bantuan langsung tunai sebesar Rp1,2 juta dari pemerintah.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Kadinkop) Tangsel Deden Deni mengatakan, pembuatan legalitas yang dibuat oleh para pelaku UMKM di Tangsel adalah salah satu bukti bahwa mereka serius dengan usaha yang sedang geluti. Terbukti meskipun terlihat memaksa namun dengan begitu para mereka mampu memiliki legalitas untuk produknya.
“Kalau dibilang ribet itulah salah satu syaratnya dan ga susah juga kok, ini juga mempermudah pekerjaan kami dengan data yang sudah jelas dana bantuan dapat tersalurkan dengan tepat sasaran,” ujarnya Senin, (14/06/2021).
Terdapat 100 produk yang sudah memiliki sertifikasi lengkap dan sudah melalui beberapa tahapan pengetesan. Salah satu syarat agar produk bisa tersertifikasi adalah mengikuti pelatihan UMKM, tes audit barang setiap bulan, dan melakukan pengecekan terhadap produk di laboratorium untuk mengetahui produknya halal atau tidak dan menggunakan bahan yang berbahaya atau tidak, dan pengecekkan terhadap tempat produksinya.
“Banyak proses yang harus dilalui, salah satunya adalah pengecekkan di laboratorium untuk mendapatkan label halal dan pastinya yang memiliki label halal akan meningkatkan nilai jual di mata masyarakat,” tambahnya.
Bila dibandingkan dengan tahun kemarin, UMKM tahun ini jauh lebih berkembang dan sudah mulai bangkit lagi. Terbukti dengan adanya produk berbahan dasar tempe yang memiliki berbagai macam olahan, yang sudah sampai ke negara Amerika Serikat meskipun masih bertahap dan masih banyak perbaikan.
“Saat ini produk yang sudah ekspor ke luar negeri adalah olahan tempe, namun belum dalam jumlah besar seperti sistem ekspor tapi melalui sistem oleh-oleh. Tempe merupakan produk makanan yang banyak diminati. Banyak yang perlu dikembangkan lagi yaitu varian dan juga pengemasannya,” tutupnya.
Sebelumnya, Komunitas Tangsel Berkibar (TB) menggelar temu UKM dengan menghadirkan Motivator Rudi S Kamri dan Pembina Komunitas Tangsel Berkibar Lisna Hurustiati yang juga owner dari Gerai Lengkong di Aula Kecamatan Ciputat.
Menurut Ketua Komunitas UKM Tangsel Berkibar Adi Ansyah, setelah dua tahun masa pandemi covid-19 kondisi UMKM sangat memprihatinkan, namun para anggota Tangsel Berkibar yang berjumlah 800 UKM ini masih tetap eksis dalam menjalankan usahanya.
“Alhamdulillah, 200 anggota kami yang teregistrasi dari total keseluruhan 800 UKM tetap eksis dalam menjalankan usahanya. Dari sekian ratus anggota saat ini masih bisa bertahan,” katanya kepada awak media.
Tangsel Berkibar adalah sebuah komunitas UKM di Tangsel yang bertujuan agar UMKM “Naik Kelas” baik dari sisi legalitas, kemampuan dalam managemen dan banyak hal lainnya.
“Selama ini kami banyak dibantu oleh Dinas Koperasi Dan UKM dan Dinas Perdagangan Kota Tangsel baik dalam edukasi, memfasilitasi kami dalam pengurusan perijinan dan lainnya, seperti pengetahuan dalam bidang manajemen maupun tentang legalitas,” ujar Adi Ansyah. (jarkasih)
Diskusi tentang ini post