SATELITNEWS.ID, TANGERANG—Di tengah pandemi Covid-19, warga keturunan Tionghoa merayakan malam Peh Cun dengan ritual pemandian/pencucian perahu keramat di Vihara Mpe Phe Tjoen Jalan Imam Bonjol, Karawaci Minggu (13/06) malam. Acara yang dihadiri oleh anggota DPRD kota Tangerang Agus Setiawan dan anggota DPRD provinsi Banten berlangsung dengan protokol kesehatan (prokes).
Salah seorang waris Vihara Mpeh Phe Tjoen Vanny menceritakan, bahwa acara ritual pemandian atau pencucian perahu keramat di malam Peh Cun sudah menjadi tradisi di kalangan warga keturunan Tionghoa. Untuk melakukan upacara pemandian atau pencucian perahu kuno tersebut sudah dilakukan sejak tahun 1800. Karena itulah, hingga kini masih diadakan ritual pemandian perahu-perahu yang dianggap keramat.
“Perayaan Peh Cun jatuh pada tanggal 14 Juni 2021, namun tradisi kita setiap jam 12 malam-nya kita ritual mandiin perahu, itu dilakukan setiap tahun, kita buka bajunya dan kita ganti baju-nya sebagai penghormatan ke Perahu Peh Cun nya,” tutur Vanny salah satu waris Vihara Mpeh Phe Tjoen.
Sementara, Agus Setiawan anggota DPRD kota Tangerang menambahkan, bahwa tradisi orang Tangerang atau yang biasa dikenal dengan sebutan ‘China Benteng’ tepat di Hari Peh Cun biasa memakan Bakcang. Untuk mengenang jasa Qu Yuan, orang China pun melakukan tradisi makan Bakcang yang sudah ada pada zaman Qun Chiu (722 SM – 481 SM). Karena, Bakcang melambangkan nasi bungkus yang dilempar ke sungai. Perayaan Peh Cun jatuh pada tanggal 14 Juni 2021, namun tradisi kita setiap jam 12 malam-nya kita ritual mandiin perahu,
Seperti yang kita tahu, Bakcang menggunakan daun untuk membungkus beras dan dibuat seperti tanduk sapi. Ada juga menggunakan tabung bambu diisi beras ditutup rapat dan dipanggang sampai matang. Nah, untuk di kota Tangerang biasa menggunakan bungkus daun. “Makanya Perayaan Peh Cun di sebut juga hari makan Bakcang,” katanya. (made)
Diskusi tentang ini post