SATELITNEWS.ID,SERANG–Ditengah cuaca yang terbilang belum stabil, karena terkadang hujan deras mengguyur dan terkadang juga panas terik. Masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan pola hidup sehat dan bersih. Karena, khawatir penyakit menular mudah menyerang, seperti Demam Berdarah Dangue (DBD).
Selain itu, imun dan daya tahan tubuh juga harus terjaga. Sehingga, gejala penyakit dapat ditangkal, termasuk menjaga konsumsi makanan dan minuman yang kurang sehat untuk tubuh.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Serang, drh. Agus Sukmayadi mengimbau, masyarakat untuk mewaspadai serangan DBD dengan tetap menerapkan 3M (Menguras tempat penampungan air, Mengubur barang bekas dan Menutup tempat penampungan air).
Katanya, penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti itu, biasanya banyak terjadi di musim pancaroba. Oleh karena itu, agar lingkungan tidak menjadi sarang nyamuk atau tempat berkembang biak jentik, masyarakat harus meningkatkan penerapan 3M.
“Masyarakat harus betul-betul senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” kata Agus, Rabu (16/6).
Menurutnya, untuk sebaran kasus DBD saat ini masih bisa diatasi, meskipun angkanya masih tinggi. Namun yang perlu diwaspadai, bila terjadi kematian akibat DBD, meskipun hanya satu orang, maka disebut kejadian luar biasa (KLB).
“Karena kalau ada antisipasi cepat dari masyarakat dan keluarga, itu bisa diatasi segera,” tandasnya.
Ditambahkannya, daerah yang paling rentan sebaran DBD adalah Serang Utara. Sebab daerah tersebut, cukup sulit air bersih. “Di wilayah Utara juga, tinggi angka kematian. Karena daerah tersebut, cukup sulit air bersih. Kemudian banyak payau dan genangan air,” tuturnya.
Sementara, berdasarkan data dari Dinkes setempat, hingga Juni 2021 tercatat kasus DBD sebanyak 53 kasus. Dari jumlah tersebut, paling banyak di Kecamatan Tanara dengan 9 kasus, Ciruas 9 kasus, Bojonegara 7 kasus, dan sisanya tersebar dibeberapa kecamatan lain. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post