SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang mulai mengkhawatirkan. Saking banyaknya pasien baru, Hotel Yasmin yang menjadi rumah singgah Covid-19 di Kabupaten Tangerang penuh bahkan over kapasitas.
Kepala Rumah Singgah Kabupaten Tangerang, Muckhlis mengatakan Hotel Yasmin memiliki kapasitas untuk merawat 240 orang. Saat ini, sudah ada 270 pasien yang dirawat di hotel tersebut.
“Dari kapasitas 240 sudah terisi 270 pasien, jadi sudah overload. Kalau ada pasien baru paling nanti akan diminta isolasi mandiri, “kata Muckhlis kepada Satelit News, Rabu (16/6/2021).
Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, Mucklis meminta agar kampung tangguh kembali diaktifkan. Pengaktifan kampung tangguh harus dilakukan di zona merah seperti Kelapa Dua dan Kecamatan Curug.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang ini menambahkan, untuk menekan angka Covid-19, Pemerintah Kabupaten Tangerang terus melakukan vaksinisasi.
“Sambil diiringi vaksin, semoga kasus bisa cepat menurun,”ujarnya.
Berdasarkan website resmi Kabupaten Tangerang, jumlah kasus suspek Covid-19 yang dirawat sebanyak 17 orang. Kasus konfirmasi dirawat sebanyak 100 orang, diisolasi sebanyak 317, meninggal 250 orang dan kasus konfirmasi total 11. 465,. Pasien yang sembuh sebanyak 10.798 orang.
Kekhawatiran terhadap lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang juga dirasakan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Dia bahkan mengadakan pertemuan virtual dengan seluruh kepala rumah sakit pemerintah dan swasta yang ada di Kabupaten Tangerang, Rabu (16/6/2021). Dalam pertemuan itu, Zaki juga mengundang seluruh Camat dan kepala Puskesmas. Pertemuan dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang.
Zaki mengatakan selama dua pekan terakhir, kasus Covid-19 di wilayahnya meningkat signifikan. Muncul klaster-klaster baru yang silih berganti dari satu daerah ke daerah lainnya. Bahkan muncul juga kasus di kecamatan yang sebelumnya minim.
“Bapak ibu sekalian terutama para mitra fasilitas kesehatan se-Kabupaten Tangerang diinformasikan untuk kita bersiap melaksanakan penambahan tempat tidur perawatan khusus pasien Covid-19, baik itu tempat tidur perawatan biasa maupun tempat perawatan ICU,”ungkap Zaki dalam rapat tersebut.
Dia meminta kepala rumah sakit untuk memberikan informasi apabila dapat melakukan penambahan tempat tidur bagi pasien Covid-19. “Segera informasikan kepada kami untuk dapat kamibantu sesuai dengan kemampuan dan kewenangan yang ada,” imbuh Zaki.
Zaki berharap tidak ada ledakan kasus dalam satu atau dua pekan ke depan. Namun pihaknya mewaspadai meningkatnya kasus Covid-19 di Jakarta.
“Lonjakan kasus di Pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa berimbas dan berdampak kepada wilayah Kabupaten Tangerang,”ujar Zaki.
Dalam kesempatan itu, Zaki meminta RSUD dan Camat untuk mempercepat proses vaksinasi kepada masyarakat. Terutama untuk kategori-kategori yang diprioritaskan seperti para manula dan seluruh yang berkaitan dengan pelayanan publik seperti pedagang di pasar, tenaga bantu dan pelayan yang ada di mal maupun di restoran.
“Kami berharap program vaksinasi 15.000 per hari bisa kita laksanakan di Kabupaten Tangerang dan tentu saja dengan menyelenggarakannya di berbagai macam tempat maupun fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Tangerang. Dengan begitu tidak ada kumpulan masyarakat dalam jumlah besar di satu titik, ini akan mempermudah dan mempercepat proses vaksinasi kepada masyarakat,” ungkap Bupati.
Bupati juga mengajak kepada seluruh camat untuk bekerjasama, bergotong-royong bersama seluruh elemen masyarakat yang ada di wilayah masing-masing untuk melaksanakan pembagian masker dan sanitizer dan kampanye protokol kesehatan yang kita lakukan untuk mengingatkan kembali masyarakat terhadap disiplin dan juga kegiatan semuanya harus melalui protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
“Untuk semua kita akan tambah yang tadinya 4 M menjadi 5 M sekarang, yang pertama selalu memakai masker, yang kedua selalu menjaga jarak, yang ketiga selalu mencuci tangan dengan air dan sabun, yang keempat menghindari kerumunan dan yang terakhir mengurangi mobilitas. Kami juga sedang mempertimbangkan untuk pembatasan kegiatan perkantoran, di pabrik dan juga di pusat perbelanjaan dalam rangka meminimalisir sentuhan dan kontak antar masyarakat dan juga warga yang beraktivitas di lokasi tersebut,” ucapnya. (aditya/alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post