SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Jumlah bangunan yang mengalami kerusakan akibat badai di Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang bertambah dari 216 menjadi 382 unit. Sebagian besar warga korban bencana telah kembali ke rumah masing-masing. Namun, sebanyak 14 kepala keluarga warga Desa Tanjung Anom masih mengungsi di tenda darurat hingga kemarin (13/12).
Para warga yang mengungsi mengharapkan bantuan pemerintah untuk melakukan renovasi rumah. Salah satunya adalah M Taufik, warga Kampung Buaran Asem, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.
Taufik mengatakan hanya bisa pasrah menunggu bantuan dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Pasalnya, rumah yang dia huni bersama istri dan kedua anaknya sudah rata dengan tanah diterjang angin ribut.
Saat ini Taufik bersama keluarganya tinggal di dalam tenda yang sudah disediakan oleh BPBD Kabupaten Tangerang. Namun dia merasa khawatir jika hujan turun karena lantai tenda akan tergenang oleh air.
“Sekarang saya tinggal di dalam tenda, mau gimana rumah hancur semua gak tersisa. Barang-barang perabotan rumah juga hancur. Saya memang ada saudara di sini, tapi rumahnya juga sama saja hancur,” tukasnya, kemarin.
Taufik berharap Pemerintah Kabupaten Tangerang bisa segera memberikan bantuan renovasi rumah. Pasalnya, jika terlalu lama khawatir, kesehatan anak- anaknya akan terganggu.
“Tadi memang sudah disampaikan kata Kades dan Camat. Katanya nanti akan ada bantuan renovasi, tetapi saya tidak tahu kapan. Kami berharap bantuan renovasi bisa segera karena kami tinggal di tenda. Kasihan anak-anak kedinginan, terus tidur juga kurang nyaman,”harapnya.
Taufik bercerita, saat rumahnya runtuh, dirinya sedang berada di depan pintu rumahnya dan sempat tertindih salah satu balok yang mengenai kepalanya. Dia bahkan sempat pingsan. Beruntung ada istri dan warga yang sempat membawanya agar tidak tertimbun oleh puing-puing bangunan rumah.
“Waktu itu, saya abis pulang kerja, kondisinya emang sudah gelap mau turun hujan. Saya baru sampai di depan rumah, tiba-tiba angin kencang datang rumah saya runtuh, salah satu balok menimpa saya, lalu saya pingsan, Alhamdulillah masih selamat sampai saat ini,”kata Taufik.
Ahmad Satibi salah satu tokoh pemuda di Kecamatan Mauk menambahkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang harus bertindak cepat dalam memberikan bantuan renovasi rumah, terutama kepada warga yang rumahnya mengalami rusak total. Pasalnya, jika terlalu lama dibiarkan kesehatan masyarakat bisa terganggu, ditambah saat ini sudah memasuki musim penghujan dimana cuaca sangat dingin.
“Jelas pemerintah harus segera memberikan bantuan kepada warga, terkait renovasi rumah. Apalagi mereka yang rumahnya rusak total, karena tidak ada lagi tempat untuk berlindung selain di tenda. Memang sudah ada tenda tetapi, jika terlalu lama ditenda juga tidak baik, apalagi ada anak-anak,”katanya.
Camat Mauk Arief Rachman Hakim menjelaskan, saat ini tercatat 382 unit rumah yang mengalami kerusakan bervariasi mulai dari rusak ringan, berat dan rusak total. Menurut Arief, rumah yang mengalami rusak ringan sebanyak 326, rusak berat 47 dam rusak total sebanyak dua unit. Korban luka mencapai 7 orang.
“Kemarin (12/12), tercatat ada 216 rumah yang mengalami kerusakan. Saat ini mencapai 382, karena sebelumnya rumah di Desa Gunung Sari belum terdata, ” kata Arief kepada Satelit News, Jumat (13/12).
Menurut Arief, fasilitas umum seperti instalasi listrik sudah berjalan normal. Sebelumnya sempat terputus selama beberapa jam, karena ada dua tiang listrik yang mengalami kerusakan setelah diterjang angin.
Arief juga menegaskan, pihaknya akan memberikan bantuan berupa stimulan kepda warga yang terkena dampak, untuk rumah yang rusak ringan mendapat Rp 1 Juta, sedang Rp 2 Juta, berat Rp 3 Juta. Selain itu, dari Pemerintah Kabupaten Tangerang juga akan memberikan bantuan bedah rumah kepada warga yang terkena dampak.
“Listrik padam cukup lama setelah angin ribut, sinyal saja sempet tidak ada di sini. Tadi siang sih, di Tegal Kunir Lor masih ada perbaikan dari PLN. Bantuan perbaikan rumah akan dimulai besok Sabtu (14/12). Namun untuk yang rusak total dan parah, nanti kita menunggu informasi dari Dinas Pemakaman, Pemukiman, dan Pemakaman (Perkim),”kata Arief.
Sementara itu, kondisi kecamatan Mauk berangsur-angsur pulih pascabadai, Kamis (12/12) lalu. Masyarakat mulai membersihkan puing-puing dibantu oleh BPBD dan Relawan. Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Sarip mengatakan ada lima desa yang terkena badai yakni Sasak, Banyu Asih, Gunung Sari, Tegal Kunir Lor dan Tanjung Anom. Kondisi di lima desa tersebut mulai membaik seiring datangnya bantuan baik dari segi logistik ataupun tenaga. Sarip mengatakan, dapur umum sudah tersedia 24 jam untuk keperluan masyarakat.
“Bantuan seperti mi instan, minyak goreng, telur dan makanan siap saji sudah diberikan kepada masyarakat yang terkena dampak angin ribut. Dapur umum juga tersedia 24 jam dekat tenda-tenda,”kata Sarip kepada Satelit News, Jumat (13/12).
Menurut Sarip, dari 5 desa yang terkena dampak angin tibut, Desa Tanjung Anom merupakan wilayah yang paling parah. Kata Sarip, di tenda pengungsian yang disediakan di Desa Tanjung Anom sendiri diisi 59 jiwa dengan 14 KK. Sementara di tenda yang ditempatkan di Tegal Kunir Lor sudah tidak ada warga yang mengungsi.
“Sementara tenda yang disiapkan ada dua, satu di Tegal Kunir Lor, satu lagi di Tenjung Anom. Namun yang masih diisi oleh warga, hanya di Tanjung Anom, karena kerusakan yang paling parah ada di Tanjung Anom. Rumah yang rusak berat mencapai 59, dan rusak total 2 rumah,”katanya.
Menurut Sarip, saat ini warga bersama dengan BPBD Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang bergotong royong membersihkan puing-puing rumah yang terkena dampak. Sarip mengatakan, BPBD berencana akan bertahan sampai satu minggu terhitung dari hari H.
“Saat ini kita sudah mulai bersihkan puing-puing, dan kita rencananya bertahan sampai satu minggu, namun kita lihat kondisi terlebih dahulu apakah warga sudah bisa ditinggalkan atau belum. Anggota BPBD yang stand by dari Kabupaten Tangerang ada 30, dari Provinsi ada 6 anggota, ” jelasnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan, bantuan yang sudah tiba diantaranya Selimut 10, Kidware 10, Family KIP 10, Kasur 10, air mineral dan mi instan. Ujat mengatakan, pihaknya sedang berupaya untuk meminta bantuan sembako dari Dinas Sosial Provinsi Banten dan Kementrian Sosial Republik Indonesia.
“Kita lagi upaya mau minta bantuan sembako ke Dinsos Provinsi Banten dan ke Kementrian Sosial RI. Dapur umum Alhamdulillah sudah berjalan 24 jam, dan pendistribusian bantuan kepada warga masih terus berjalan,”ujar Ujat.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 216 unit rumah warga Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang hancur diterjang angin kencang, Kamis (12/12). Korban terdampak angin kencang terpaksa harus mengungsi di tenda-tenda dan di rumah saudaranya. (alfian/gatot)
Diskusi tentang ini post