SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Dinas Pendidikan Kota Tangerang telah membuka pendaftaran siswa anak berkebutuhan khusus pada PPDB tingkat SD dan SMP Negeri tahun 2021/2022. Dindik menyediakan kuota sebanyak 90 kursi tahun ini yang disebar ke berbagai sekolah inklusi. Hingga Minggu (20/6/2021), sebanyak 23 anak berkebutuhan khusus sudah mendaftar untuk masuk sekolah negeri di Kota Tangerang.
Jumlah pendaftar itu diungkapkan Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Tangerang Helmiati. Dia berharap pihak sekolah yang ditunjuk menjadi sekolah inklusi telah menyiapkan program bagi terlaksananya program tersebut.
Helmiati mendorong agar sekolah dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada siswa anak berkebutuhan khusus. Dia juga berharap siswa-siswi dapat menerima dengan tangan terbuka anak berkebutuhan khusus sehingga tidak terjadi perundungan.
“Harapan saya untuk sekolah yang menerima siswa anak berkebutuhan khusus agar memberi pelayanan semaksimal mungkin. Saya juga berharap pihak sekolah membantu seluruh siswa yang lainnya untuk bisa menerima anak berkebutuhan khusus tersebut sehingga tidak terjadi pembullyan,”ungkap Helmiati.
Menurut Helmiati, Dinas Pendidikan Kota Tangerang telah melakukan banyak persiapan sebelum membuka program sekolah inklusi. Diantaranya melaksanakan sosialisasi secara daring selama tiga minggu. Kemudian mengadakan berbagai workshop tentang sekolah inklusi.
Dindik juga telah menandatangani memorandum of understanding dengan sekolah khusus (SKh) untuk membantu para guru di sekolah negeri di dalam pendampingan anak berkebutuhan khusus.
“Nanti ada pendamping juga dengan SKH yang sudah mendapatkan pendidikan yang khusus. Jadi kalau ada permasalahan dalam pelayanan sama sisa anak berkebutuhan khusus nanti ada pendampingan dari SKH terdekat. Itu sudah ada MoU untuk sekolah yang ditunjuk sebagai sekolah penyelenggaraan inklusi,”ungkap Helmiati.
SDN Tanah Tinggi 3 Kecamatan Tangerang sudah siap membuka sekolah inklusi. Operator Sekolah SDN Tanah Tinggi 3 Egi Legi menyatakan sekolah tersebut sudah terbiasa dengan program sekolah inklusi. 12 tahun lalu SDN Tanah Tinggi 3 terkenal dalam mengajar anak berkebutuhan khusus.
“Kalau dulu ada info sekolah inklusi, orang pasti mengarahkannya ke SDN Tanah Tinggi 3. Semua sudah tahu disini, sudah dikenal nasional. Dulu ada 5 atau 6 orang datang kesini, dapet arahan dari Jakarta, kemendikbud. Jadi lingkup nasional, karena kepala sekolahnya dulu support tentang anak berkebutuhan khusus ini,”ujarnya.
Guru Kelas 1 SDN Tanah Tinggi 3 Eni Suherni menambahkan dia sudah melakukan persiapan saat ada siswa anak berkebutuhan khusus mendaftarkan diri tahun ini. Persiapan yang harus dia mulai lagi adalah membuat buku pendamping khusus. Siswa ABK memiliki buku keseharian untuk mencatat semua perkembangan anak. (mg1/gatot)
Diskusi tentang ini post