SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Belum adanya rumah singgah khusus Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang kerap kewalahan dalam menangani pasien ODGJ.
“Kalau ke yayasan, kan bayar untuk satu harinya itu Rp100 ribu. Hal itu karena kami belum punya rumah singgah ODGJ. Mungkin, kedepan akan jadi pemikiran kami,” kata Samsudin, Kepala Seksi (Kasi) Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Pandeglang, Rabu (23/6).
Menurut Samsudin, apabila Pandgelang sudah memiliki rumah singgah yang diperuntukan bagi ODGJ, maka sudah bisa dipastikan tenaga medis yang ada di Puskesmas bakal lebih fokus dalam melakukan penanganan.
“Adanya rumah singgah, tentu saja kami akan melibatkan tenaga di Puskesmas dan juga masyarakat. Mungkin ODGJ-nya sendiri yang sudah mulai sembuh bisa menjadi pengelola,” harapnya.
Jika kedepan tidak kunjung tersedia rumah singgah, Samsudin mengaku bakal kebingungan, apabila menemukan ODGJ yang berkeliaran tanpa diketahui asal usul keluarganya.
Bahkan untuk memberikan pelayanan atau penanganan bagi ODGJ, kediaman pribadinya kerap menjadi tempat untuk menangani para ODGJ tersebut.
“Waktu itu kan ada empat ODGJ yang berkeliaran, karena di Dinas Sosial (Dinsos) sudah penuh, jadinya saya bawa ke rumah. Setiap hari saya kasih makan dan rawat,” ungkapnya.
Samsudi mengaku, untuk usulan rumah bagi ODGJ sudah dilakukan kepada Dinsos. “Itu sudah diusulkan ke Dinsos, mudah-mudahan nanti Dinsos bisa segera,” tandasnya. (nipal/aditya)
Diskusi tentang ini post