SATELITNEWS.ID, SERANG—Gubernur Banten Wahidin Halim melantik lima pejabat eselon II, Selasa (3/3). Namun pelantikan tersebut membuat 3 jabatan menjadi kosong dan belum dipastikan apakah akan diisi dengan cara melakukan rotasi, promosi (open bidding) atau menempatkan pegawai lainnya menjadi Pelaksana tugas (Plt).
Dalam prosesi pelantikan di pendopo gubernur KP3B, Curug Kota Serang, WH tak seperti biasanya. Ia menggunakan masker atau penutup mulut dan hidung berwarna putih.
Ditemui usai pelantikan, WH didampingi Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meminta kepada pejabat yang baru dilantik agar cepat beradaptasi.
“Hari ini dilantik, besok langsung kerja,” tuturnya.
Adapun mereka yang dilantik terdiri atas Kepala Biro Administrasi Pembangunan (Karo Adpem) Mahdani dengan jabatan baru sebagai kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP). Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Eneng Nurcahyati dengan jabatan baru kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo).
Lalu Kepala Biro (Karo) Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Nana Suryana dengan jabatan baru kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik Enong suhaeti yang kini menjadi kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD). Terakhir adalah Kepala Diskominfotiksan Komari yang mengisi jabatan yang ditinggalkan Enong.
“Ada tiga yang kosong, sekarang ini akan kita pertimbangan lagi. Apakah (Kepala Dispar), Karo Adpem dan Karo Bina Infrastruktur dan Sumber Daya Alam, red) di isi Plt, nanti kita akan berkonsultasi dengan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Besok (hari ini, red) KASN datang, besok kita minta apakah harus open bidding (lelang jabatan, red atau melalui pertimbangan gubernur dan wakil gubernur. Kita kan sebagai pembina karena prosedur di sana kan panjang juga,” ujarnya.
Disinggung mengenai dirinya menggunakan masker saat pelantikan, WH mengaku, langkah tersebut merupakan antisipasi penyebaran virus corona. Sebab, saat itu dirinya sedang beraktivitas di tempat umum sehingga menjadi hal wajar jika menggunakan alat tersebut.
“Harus pakai masker di tempat-tempat umum. Sekarang sudah dianjurkan,” ujarnya.
Dikatakan WH, dirinya baru memakai masker terhitung sejak kemarin setelah sebelumnya mengetahui ada dua warga Depok yang terjangkit virus corona. Dia membantah hal itu dilakukan karena ketakutannya terhadap virus corona, namun lebih kepada bentuk kewaspadaan.
“Bukan takut, ini kewaspadaan dini. Saya memberi contoh,” katanya.
Disinggung soal kelangkaan masker, WH menegaskan pemerintah telah memberikan ultimatum agar pengusaha atau produsen masker tak memanfaatkan situasi. “Sebenarnya masker juga dipakai ketika posisinya sedang sakit supaya enggak menular. Dalam keadaan sehat dia enggak perlu, yang enggak sakit jangan panik,” ungkapnya.
Sekda Banten Al Muktabar mengatakan, terkait kepegawaian terutama menyangkut jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama pihaknya selalu berkoordinasi dengan KASN. Pihaknya akan patuh dan taat pada setiap arahan yang diberikan.
“Kami selalu koordinasi dengan KASN, apapun itu soal kepegawaian JPT pratama,” katanya singkat. (rus/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post