SATELITNEWS.ID LEBAK—Angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lebak per tanggal 26 Juni 2021 mencapai 4.032 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 479 anak anak-anak dengan rentan usia di bawah 18 tahun dinyatakan terpapar. Kondisi tersebut mendapat respon dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Lebak, yang meminta kegiatan belajar tatap muka untuk ditunda.
Rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) yang diwacanakan akan digelar pada tahun ajaran baru 2021-2022 mendatang, oleh LPA diminta ditunda. Desakan itu tak lain menyikapi tingginya angka penyebaran Covid-19 di Bumi Multatuli ini. “Untuk saat ini, kami minta pemerintah kembali mempertimbangkan rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka di tengah pandem Covid-19,” kataKetua LPA Lebak Oman, Minggu (27/6/2021)
Oman mengakui, bahwa keputusan PTM itu merupakan hal yang dilematis. Ia tidak menampik fakta bahwa terdapat 416 anak lebih di Kabupaten Lebak yang kini putus sekolah karena telah jenuh mengikuti pembelajaran daring alias online.
Menurutnya, pembelajaran tatap muka sendiri sangatlah penting dilakukan guna membangkitkan kembali semangat para siswa. “Memang kondisi seperti sekarang ini, suka atau tidak suka kita harus membuat formulasi yang tepat untuk pembelajaran, agar pembelajaran tetap berjalan walaupun dengan berbagai cara,” katanya.
Dirinya meminta, Pemerintah menangapi serius mengenai perkembangan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang menyasar para anak di Kabupaten Lebak. “Pembelajaran harus tetap berjalan, tapi kita lihat dulu kasusnya. Kalau kasusnya terus melonjak dan membahayakan, ya lebih baik tatap muka untuk sementara di tahan dulu. Bisa belajar daring atau bagi daerah yang relatif aman ya boleh lah tatap muka. Yang terpenting tetap mengikuti prokes dengan benar,” katanya.
Dalam kesempatan ini, Ia juga meminta para orang tua untuk meningkatkan peranan dalam melindungi anggota keluarga dari paparan virus Covid-19. “Para anak sendiri perlu mendapatkan sosialisasi dan pemahaman yang lebih jauh mengenai virus Covid-19. Dan hal itu merupakan peranan orangtua si anak, karena yg paling berhubungan langsung setiap hari adalah orangtuanya,” pungkasnya. (mulyana/made)
Diskusi tentang ini post