SATELITNEWS.ID, SETU—Warga Kota Tangerang Selatan yang melakukan Sensus Penduduk 2020 via online telah mencapai 19.052 orang. Angka ini setara dengan 5.7 persen atau setara dengan 4.860 Kepala Keluarga dari target 20 persen dari jumlah 400 ribu KK di Kota Tangsel.
Kepala BPS Tangsel Achmad Widijanto menjelaskan, upaya memaksimalkan penduduk melakukan SP online digencarkan secara masif. Berbagai upaya dilakukan, sosialisasi ke berbagai lembaga, tingkat kelurahan, kecamatan, dan melalui sebaran-sebaran informasi. Tujuannya supaya masyarakat sadar dan segera melakukan SP online.
“Ini bukti bawa SP itu sangat penting maka dari itu kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat Tangsel untuk segera mengisi. Caranya sangat mudah dan membutuhkan waktu tidak lama selama mengisi data-datanya,” katanya.
Achmad mengatakan target sensus penduduk di tahun 2020 adalah 100 persen dari jumlah penduduk. Namun untuk SP online, targetnya hanyalah 20 persen dari jumlah penduduk dan saat ini baru sebesar 5,7 persen. Sedangkan jumlah jiwa mencapai 1,6 juta.
Kemarin, BPS melakukan sosialisasi sekaligus pendampingan di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Tangsel. Achmad menyampaikan kepada para pejabat di lingkungan Kantor Kemenag Tangsel soal pelaksanaan SP2020 online 15 Februari hingga 31 Maret.
SP2020 dilaksanakan serentak di 54 negara, seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Korea Selatan, Amarika Serikat dan lainnya. Sensus penduduk dilaksanakan sejak 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, 2010, 2020. Sensus penduduk adalah pendataan warga secara menyeluruh yang dilaksanakan setiap 10 tahun sekali.
“Yang telah dikunjungi, turut melakukan pendampingan di antaranya Kepala Kantor Kemenag mengisi sensus online. termasuk juga ibu Walikota, Bapak Wakil Walikota, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” tambahnya.
Diharapkan masyarakat juga bergegas melakukan sensus online, di mana para pejabat lingkup Tangsel sendiri sudah melakukan. Ini juga bagian dari ajakan secara tidak langsung kepada masyarakat.
Di samping hadirnya sensus penduduk online mengantisipasi warga yang sulit sekali ditemui. Tangsel termasuk kawasan yang cukup banyak rumah-rumah elit. Kondisi ini tak mudah, jika sensus secara manual yang dilakukan petugas dari rumah kerumah tak sedikit hambatannya.
“Biasanya orang-orang sibuk, akan jarang berada di rumah saat hari-hari atau jam kerja. Maka solusinya adalah bisa mengakses melalui gawai dengan mudah. Ini satu solusi kepada masyarakat,” tukasnya. (din/bnn/gatot)
Diskusi tentang ini post