SATELITNEWS.ID, PANDEGLANG–Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengumumkan pada konferensi pers bersama lima profesi dokter Indonesia, 18 Juni 2021 lalu, bahwa kasus harian baru Covid-19 terjadi lonjakan tajam dan bahkan kematian pada anak-anak.
Tercatat, data nasional menunjukkan konfirmasi positif Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun, mencapai 12,5 persen. Bahkan, tingkat kematian pada anak mencapai 3-5 persen.
Namun sejauh ini, Alhamdulillah di Kabupaten Pandeglang dari jumlah total 2.528 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, dan meninggal dunia sebanyak 47 orang, nol persen kasus Covid-19 yang menimpa anak-anak.
Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pandeglang, dr Achmad Sulaeman mengungkapkan, dari jumlah total 2.528 terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Pandeglang, rata-rata menyerang usia 20-40 tahun.
“Alhamdulillah, sejauh ini di Kabupaten Pandeglang tidak ada anak-anak yang terpapar Covid-19. Kebanyakan orang dewasa, kalau dilihat rata-rata usianya paling banyak yang terkonfirmasi itu sekitar umur 20 sampai 40 tahun,” kata dr Sulaeman, Senin (28/6).
Menurutnya, nol persennya kondisi anak-anak yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Pandeglang, dikarenakan sekolah masih diliburkan dan kerumunan anak-anak tak begitu banyak dilakukan.
“Memang sekolah libur, dan kerumunan anak-anak juga tidak terlalu banyak. Jadi hal itu mampu mencegah pemaparan terhadap anak-anak,” ujarnya.
Begitu juga kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Pandeglang tambahnya, nol persen menimpa anak-anak. Namun didominasi oleh usia 40-50 tahun. “Yang meninggal juga, rata-rata didominasi usianya dari 40-50 tahun. Sekarang dari awal Covid-19 melanda, di Kabupaten Pandeglang yang meninggal mencapai 47 orang,” pungkasnya.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan anak-anak di Kabupaten Pandeglang juga dapat terpapar Covid-19, jika para orang tua lengah tak menjaga anak-anaknya melalui penerapan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi).
Maka dari itulah, ia meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dalam beraktivitas sehari – hari. “Untuk menghadapi wabah ini, kuncinya patuhi Prokes. Walau-pun sudah divaksin, tetap harus menerapkan 5M. Saya harap, hal itu harus tetap dipertahankan oleh masyarakat, jangan sampai kendor Prokesnya,” tandasnya. (nipal/mardiana)
Diskusi tentang ini post