SATELITNEWS.ID, SERANG–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang dan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, sepakat akan bersama-sama menggunakan rumah susun sewa (Rusunawa) di Margaluyu, Kecamatan Kasemen, untuk rumah singgah Covid-19. Karena, semua rumah sakit sudah penuh.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang, Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengatakan, rusunawa ini fasilitasnya sudah siap untuk digunakan penanganan pasien Covid-19, dengan kondisi ringan. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada semua stakeholder tidak boleh lagi ada wacana penolakan, karena saat ini sudah darurat.
“Tadi pak Dandim, akan betul-betul kalau ada penolakan dari masyarakat, atau dari siapapun, akan dikejar. Karena ini untuk menangani situasi darurat. Jadi tidak boleh lagi sekarang ada ego sektoral di kita,” kata Entus, saat ditemui usai rapat koordinasi dengan Pemkot Serang, di Ruang Kh Syamun, Rabu (30/6).
Entus menuturkan, pada prinsipnya semua pihak memiliki kepentingan yang sama yaitu, ingin agar segera keluar dari kondisi pandemi Covid-19. “Kita akan menggunakan seluruh sumber daya, baik keuangan personal maupun fasilitas yang dimiliki, dipadukan. Ini akan dibangun satu kerjasama tripartit, akan dituangkan dalam satu perjanjian, dan kita berharap dari Kabupaten dan Kota Serang, bahwa Provinsi akan mengambil peran lebih besar,” tambahnya.
Entus-pun mengaku, akan segera meninjau rusunawa tersebut, besok (hari ini). Setelah ditinjau, akan langsung dipergunakan. “Nanti limpahan (pasien,red) dari RSDP, Rumah Sakit Kota Serang dan Rumah Sakit Kencana, kita bawa ke rusunawa. Kalau rusunawa penuh, kita bawa ke gedung Korpri. Bahkan kita juga berharap, Gubernur kembali menetapkan rumah sakit (RS) Banten sebagai rumah sakit khusus Covid-19,” ujarnya.
Sementara, Asda 1 Pemkot Serang, Anthon Gunawan mengaku, tidak keberatan rusunawa tersebut digunakan bersama-sama Pemkab Serang. “Kalau khusus Margaluyu, kondisinya pernah kita pakai. Respon kemarin, kita bertemu dengan pak Walikota. Prinsipnya karena ini demi kemanusiaan siap untuk dipergunakan,” ungkap Anthon.
Ditambahkannya, pada tahun lalu bed (kasur) yang digunakan di rusunawa, ada sebanyak 70 terdiri lantai satu dan dua. “Jadi nanti, apakah ada penambahan atau tidak. Minimal kita sudah siap di satu dan dua,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post